"Kamu sejak kapan punya pacar?" Kakiku sudah hampir melangkah keluar pintu, Asterius menarik lenganku. "Kenapa aku nggak tahu?"Di depan banyak orang, apalagi ada Ingrida, aku merasa malu.Aku melepaskan tangannya dengan kuat."Aku mau pacaran atau nggak, emang itu urusan kamu?"Dengan nada kesal aku berkata, "Orang tua aku saja nggak tanya, kenapa kamu yang ikut repot?""Aster!" Om Dion menurunkan suaranya, berkata dengan tegas, "Duduk yang benar! Ini nggak sopan."Aku segera menunduk hormat ke arah orang tua mereka. "Om, Tante, sampai jumpa."Di belakangku, suara Ingrida yang manis dan penurut terdengar. "Wilia itu cantik, dan sering tampil di panggung, pasti nggak kurang orang yang mengejarnya ....""Pacaran juga wajar 'kan? Tadi aku sempat lihat, di bawah syalnya bahkan ada bekas cupang."Menyadari ucapannya sendiri kurang pantas, dia berhenti sejenak, lalu berkata dengan nada malu-malu, "Mungkin sifat anak seni memang berbeda. Yang jurusan lukis seperti aku biasanya pendiam, semen
Baca selengkapnya