Short
Pertalian Sejak Kecil

Pertalian Sejak Kecil

By:  I-creamCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapters
9views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Orang tuaku menelepon memberitahukan diriku, mereka akan pergi ke rumah teman masa kecilku untuk menemui calon pasangan yang dijodohkan untuknya. Teman masa kecilku sedang tidur lelap di sampingku. Aku mengira itu hanya lelucon, lalu berkata pelan, "Asterius, mereka bilang sudah mencarikan kamu calon untuk dijodohkan." Dia menjawab dengan malas "hmm", lalu menarikku ke dalam pelukannya. "Wilia yang baik, nanti kamu tolong pilihkan aku baju, lalu rapikan juga gaya rambutku." Melihat diriku tidak bergeming, Asterius membuka mata dan tertawa mengejek. "Eh, kamu kenapa? Kita cuma teman seranjang. Kamu nggak mungkin mengira aku akan menikahi kamu, 'kan?"

View More

Chapter 1

Bab 1

Orang tuaku menelepon memberitahukan diriku, mereka akan pergi ke rumah teman masa kecilku untuk menemui calon pasangan yang dijodohkan untuknya.

Teman masa kecilku sedang tidur lelap di sampingku.

Aku mengira itu hanya lelucon, lalu berkata pelan, "Asterius, mereka bilang sudah mencarikan kamu calon untuk dijodohkan."

Dia menjawab dengan malas "hmm", lalu menarikku ke dalam pelukannya. "Wilia yang baik, nanti kamu tolong pilihkan aku baju, lalu rapikan juga gaya rambutku."

Melihat diriku tidak bergeming, Asterius membuka mata dan tertawa mengejek.

"Eh, kamu kenapa? Kita cuma teman seranjang. Kamu nggak mungkin mengira aku akan menikahi kamu, 'kan?"

Aku tidak bisa segera menanggapi ucapannya.

Aku hanya bisa merasa canggung dan sibuk sendiri tanpa arah.

Aku tak berani menatap Asterius. Setelah menepiskannya, aku mengambil pakaian di lantai dan mengenakannya seadanya.

"Wilia, lihat aku." Asterius menopang daguku dengan lengannya, tatapannya penuh ekspresi nakal.

"Kamu nggak mungkin sungguh berpikir kita ini sepasang kekasih, 'kan?"

Di benakku hanya ada dua kata: "teman seranjang", membuat tanganku bergetar, kait bra pun tidak bisa kupasang.

Asterius menyingkap selimut, memperlihatkan otot pinggangnya yang ramping dan seksi, lalu setengah berlutut di sisi ranjang.

Dia pun mengulurkan tangan, sudah terbiasa membantuku mengaitkannya.

Aku menunduk. "Siapa calon pasangan perjodohanmu?"

Dengan tersenyum getir, aku berkata, "Jangan-jangan Om Dion dan Tante asal pilih orang dari perjodohan di pasar jodoh, ya?"

Ketika melihat bintik-bintik merah tubuhku di cermin, baru kusadari bahwa kedua kakiku masih sakit dan pegal.

Asterius hanya mengenakan celana pendek abu-abu, lalu berjalan mendekat dan menenggelamkan wajahnya ke leherku.

"Dia Ingrida."

Dia mengangkat alis, memperlihatkan sepasang matanya yang indah, lalu mengulangi,

"Yaitu kakak tingkat dari fakultas seni, kakak senior di kampus dulu, Ingrida."

"Jujur, membayangkan akan bertemu dia lagi bikin aku gugup."

Tanganku yang sedang memulas lipstik terhenti, tentu saja aku ingat dia.

Asterius pernah diam-diam menyimpan perasaan untuk perempuan itu. Sebelum sempat pria itu mengutarakan cinta, Ingrida sudah pergi ke luar negeri.

Aku pikir itu sudah lama berlalu ....

Asterius menatapku, menekukkan bibirnya seraya berujar, "Wiliana, jangan sampai kamu punya pikiran aneh-aneh tentang aku, ya."

"Kita ini sedari kecil berteman, tumbuh bareng, mandi bareng dari dulu. Kamu, ya ... memang cantik, tapi aku ini menganggap kamu saudara sendiri."

"Kamu partner makan yang paling klop buatku, partner pergi paling cocok, partner tidur paling nyambung ...."

Kata-kata itu seperti palu besar yang menghantam, membuat tubuhku membeku. Dengan susah payah, aku memaksakan sebuah senyum sambil menatap Asterius.

Dia melanjutkan berbicara, "Dan lagi, kamu pakai baju apa pun aku hafal, bahkan set dalaman apa yang kamu cocokkan aku juga tahu."

"Benar-benar membosankan."

"Kadang aku terbangun tengah malam, dan tiap kali lihat kamu di sisiku, kadang aku ngeri sendiri."

"Ngeri kalau lelucon keluarga kita kejadian, kita ujung-ujungnya menikah ... ah, hidupku segera kelihatan jelas ujungnya, 'kan?"

Setelah selesai bicara, Asterius menggigil.

Seolah itu adalah kemungkinan yang paling menakutkan di dunia.

Aku mencengkeram tanganku dengan erat, menahan air mata yang nyaris jatuh.

"Aku masih ada urusan."

Tanpa menunggu responsnya, aku membungkus diriku dengan mantel tebal dan pergi dari sana, seperti seorang pasukan yang kalah perang, melarikan diri dalam kehinaan.

Aku pikir aku dan Asterius sedang menjalin hubungan.

Karena kami tampak seperti pasangan pada umumnya.

Kami makan berdua, pergi berdua, berkumpul bersama teman-teman, bahkan berciuman saat permainan Kejujuran atau Tantangan sambil berkata "aku cinta kamu" dengan bebas dan tanpa ragu.

Asterius akan menjemput dan mengantarku ke kantor setiap hari hujan.

Dia juga menggenggam tanganku diam-diam di balik meja makan saat acara keluarga.

Aku tidak menyangka, setengah tahun yang kuanggap hubungan asmara ternyata hanyalah permainan pura-pura.

"Wilia?" Ibu mengetuk jendela mobil, matanya penuh kekhawatiran.

Aku tersentak dan tersadar.

Melihat pantulan diriku di spion, wajah penuh air mata, aku buru-buru mengangguk, lalu turun dari mobil sambil mengusap wajahku cepat-cepat.

"Bu!" Takut Ibu melihat kehancuranku, aku segera menghambur ke pelukan Ibu sambil tersenyum. "Aku rindu Ibu!"

Sambil membawa keranjang belanjaan, Ibu menggandeng tanganku, sepertinya dia baru bisa bernapas lega.

"Kamu ini kenapa duduk di mobil nggak pulang ke rumah? Ibu kaget lho. Kamu nggak lihat berita, ada orang sesak napas di mobil sampai nggak tertolong ...."

Aku hanya mengangguk.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status