Share

Bab 20. Candu

Ada adegan dewasanya, ya. 

Bijak yuk memilih bacaan. Selamat membaca.

 “Ya,” sahut suara itu tak kalah pelan.

 Bumi mematung. Kenapa lelaki itu datang kembali, setelah kemarin ke ruko, ketemu di minimarket dan sekarang? Dihelanya nafas kuat-kuat, lalu menghembuskannya pelan. Raga sudah tahu rukonya, entahlah ia tahu darimana. Namun, tak perlu dipertanyakan, banyak cara, lagipula Bumi tak berniat sama sekali untuk lenyap. Ia hanya ingin menjauh, dan menghindar. Ia dulu, sempat menjadi bagian dari Raga, jadi kenapa harus panik jika bertemu lelaki itu? Karena gagal nikah, karena belum mampu memaafkan, karena belum bisa melupakan?

 Tak diperhatikannya ketika Raga telah melewati sisi kecil dan berada tepat di depannya, menatap sepenuhnya.

 “Maaf, mengganggumu,” kata Raga masih dengan tatapan intensnya ke Bumi. Bumi mendongak, menatap mata elang itu sesaat. Tuhan, bagaimanapun juga ia masih m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status