Share

Bab 28. Teman Lama dan Cewek Bar Bar

Lalu seperti ada yang mengingatkan, Bumi duduk tegak, menatap mata elang di depannya dalam.

“Kita...”

“Ya, tanpa komitmen,” sahut Langit menahan diri, kesal. Tak bisakah ia menuntut lebih? Bagaimana berkomitmen sedangkan Bumi tak pernah menginginkan komitmen itu?

Bumi bergeming, dahinya berkerut, bibir bawah digigitnya. Pemandangan yang mampu mendirikan keremangan tersendiri bagi seorang CEO macam Langit. Baginya, madu sekali melihat keindahan tersaji jelas meskipun sekali lagi, tak ada ikatan apapun di antara keduanya.

Mata indah itu terus memandang intens, tertunduk beberapa saat. Tidak, ia tidak boleh begini. Gadis eksotis itu mengangkat bahu, dieratkannya pelukan ke Langit. Menarik tangan kanan Langit keluar dari area sensitif yang terjeda beberapa detik. Mencium bibir tampan itu dengan liar. Langit meresponnya cepat, sampai kewalahan meladeni cumbuah Bumi. Lalu tiba-tiba, Bumi menghentikan sesaat ketika Langit ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status