Share

14. Kang Mas Mangkunegoro Kabotan Upo

Gemuruh tepuk tangan riuh rendah teratur. Berfoto dengan pak menteri cakep tapi jelas udah teken. Meski senyum tipisnya menganggu alur peredaran darah di tiap nadi, aku tetap mempertontonkan senyum profesional andalan.

"Mbak Cuwa, saya punya lowongan pekerjaan untuk mbak Cuwa"

"Lowongan apa pak?" aku berpikir keras, maksudnya dia mau aku kerja padanya? Lalu mata beriak itu memperjelas bahwa pria ini sedang menggodaku dengan guyonannya.

"Lowongan jadi Bu menteri"

Aku menahan tawaku menjadi kekehan kecil yang seharusnya manis.

"Ah, pak menteri bisa aja. Saya sudah menikah loh, pak"

"Bukankah biasa setingan perkawinan dalam industri yang kamu geluti itu mbak Cuwa?"

Aku tak melanjutkan obrolan bertema absurdr itu, namun menerima uluran tangannya untuk membantuku menuruni lima tangga menuju deretan meja tamu, dan aku merasa terhormat untuk itu. Muda, kaya, cakep, berk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status