Share

Bab 158. Hukuman

Aku mendiamkan diriku sejenak untuk memberikan kesempatan agar urat saraf di telingaku bisa menyampaikan informasi ke dalam otak dengan benar. Setelah sampai di otak, aku bahkan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memprosesnya.

Ketika aku masih tenggelam dalam akal sehatku, mataku menangkap bayang-bayang yang bergerak di depannya. Itu adalah telapak tangan Karl yang ia ayun-ayunkan di depanku sambil berkata, “Lissa? Kau mendengarku?”

Tubuhku tersentak kaget karena perkataan Steein membawaku kembali kepada kenyataan. “Ya? Steein? Ada apa?” balasku.

“Kamu membuatku takut. Kenapa diam saja dan berdiri kaku dalam waktu yang cukup lama? Apakah kamu begitu terkejut karena aku membahas tentang kandungan Saintess Rissa?” tanya Karl.

Karena pertanyaan Karl mewakili perasaanku, aku pun langsung menyetujuinya dengan berkata, “Ya, kamu benar. Apa maksudmu tentang fakta janin Rissa? Kamu berbicara seolah-olah ada sesuatu yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status