Dua sosok yang berada disebelah kanan, yang berada paling depan, sosok yang mengenakan pakaian layaknya seorang jenderal, dia bernama Jenderal Zeigan atau yang lebih dikenal sebagai si dewa api. Sesuai julukannya, sang jenderal ini terlihat memiliki rambut yang berwarna merah menyala.
Di sebelahnya, juga duduk sesosok yang juga berpakaian sama dengannya, hanya saja yang berbeda adalah rambutnya, dimana sosok yang berada disebelah jenderal Zeigan ini memiliki rambut berwarna putih, seputih salju. Dia bernama jenderal Yinzhen atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Dewa Salju.
Lalu dua orang yang berada disebelah kiri, juga adalah dua jenderal kepercayaan Kaisar Shun-Ti, yang berada paling depan bernama Jenderal Tou Ba Gui atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Dewa Badai Gurun dan yang terakhir adalah Jenderal Gong Oljeytu atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Dewa Racun.
Itulah nama ke-4 jenderal kebanggaan Kaisar Shun-Ti, bersama ke-4 jenderalnya, Kais
Malam menyelimuti kegelapan malam, sang bulanpun tampak bersinar redup malam itu, awan mendung tampak menyelimuti sang bulan, tapi sang Bintang masih tetap setia menemani. Angin bertiup perlahan, menghembur layar sebuah kapal besar yang melaju perlahan menembus ombak.Seorang pemuda berjubah biru terlihat berdiri dianjungan kapal, sebilah pedang terlihat tersampir dipunggungnya. Mata sang pemuda terlihat menatap jauh kedepan, tatapannya kosong seakan tengah memikirkan sesuatu. Bila menilik lebih dekat, sosok itu adalah Bintang adanya.Saat ini bayangan masa lalunya terlintas dipemikirannya, bayangan wajah-wajah wanita yang pernah hadir dalam hidupnya membayang dipelupuk matanya, tapi diantara semua wajah cantik itu seraut wajah cantik jelita muncul dipikiran Bintang.“Putri Yuan Ming Zhu...”. ucap Bintang perlahan. Saat ini Bintang tengah dilanda kebingungan dan kalut akan pikirannya. Janjinya pada Putri Yuan Ming Zhu untuk selalu bersama dan menjaga
Siang itu mendung kembali menjelma, saat kapal yang ditumpangi Bintang melaju dengan cepat karena kuatnya tiupan angin yang menerpa layar kapal tersenyum. Bintang bersama Putri Yuan Ming Zhu kini sudah berdiri disebelah Laksamana Ho-Tian.“Bagaimana perjalanan kita Laksamana Ho-Tian?”. ucap Putri Yuan Ming Zhu lagi.“Kalau tidak ada halangan 3 hari lagi kita tiba di Yingtian putri”. ucap Laksamana Ho-Tian lagi. Putri Yuan Ming Zhu terlihat tersenyum karena dia memang sudah tidak sabar untuk segera memperkenalkan Bintang pada ayahnya Jenderal Yuan Chonghuan.“Wusshhh...Wussshhh.”. tiba-tiba saja sebuah angin kencang datang dari arah depan yang membuat kapal Laksamana Ho-Tian terhempas kebelakang, lalu kemudian berhenti.Semua terkejut, Laksamana Ho-Tian bersama yang lainnya segera keluar dari ruang nahkoda dan menuju anjungan, dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat beberapa tombak didepan kapal mereka telah berdiri
“Bersiaplah menerima serangan hamba tuan!”. ucap Jenderal Tou Ba Gui seraya mempersiapkan serangannya. Bintangpun sadar siapa yang dihadapinya saat ini, maka Bintangpun bersiap untuk menerima serangan tersebut. Bintang terkejut saat melihat deru angin yang terbentuk dibelakang tubuh Jenderal Tou Ba Gui.“Jurus pertama, Badai Gurun Memburu Mangsa...hHeaa”.“Wuusshhh...wuusshhh”. betapa terkejutnya Bintang, serangan pertama yang dilancarkan oleh Jenderal Tou Ba Gui benar-benar sangat luar biasa, bukan saja dari kekuatan yang dikeluarkannya, tapi juga dari kecepatannya, tubuh Jenderal Tou Ba Gui melesat cepat bagaikan angin.“Huppp...hyattt”. untung saja gerakan reflek Bintang mampu menyelamatkan Bintang dari serangan pertama Jenderal Tou Ba Gui, tapi rupanya Jenderal Tou Ba Gui tidak membiarkan begitu saja Bintang lolos dari serangannya, dengan gerakan cepat kembali Jenderal Tou Ba Gui kembali memburu Bintan
Tak mau berfikir lebih lama, Bintangpun membuka serangannya ; “Telapak bayangan... Heaa.”. dengan jurus telapak bayanganya Bintang menyerang kearah sosok Jenderal Tou Ba Gui, puluhan telapak tangan Bintang langsung menyerang gencar kearah Jenderal Tou Ba Gui, tapi lagi-lagi Bintang dibuat terkejut, sosok Jenderal Tou Ba Gui tiba-tiba lenyap dan berpindah tempat dari satu tempat ketempat yang lain, akibatnya setiap serangan telapak bayangan yang Bintang keluarkan selalu dapat dihindari dengan sangat cepat oleh Jenderal Tou Ba Gui. Hingga semakin lama sosok Jenderal Tou Ba Gui semakin mendekat kearah Bintang, gerakan Jenderal Tou Ba Gui yang begitu cepat berpindah dari satu tempat ketempat yang lain untuk menghindari serangan Bintang cukup membuat Bintang terkejut, belum lagi hilang rasa terkejut Bintang, sosok Jenderal Tou Ba Gui sudah berada tepat didepannya, dan ;“Heaaa... Deess... Dess”. dua serangan beruntun berhasil menghantam dada Bintang, hingga
Laut biru membentang disepanjang samudra, disepanjang mata memandang hanya laut biru yang terlihat disepanjang dataran laut. Tapi tak pernah ada yang dapat menyingkap tabir apa yang ada didasar lautan.Di kehidupan ini, selain manusia juga ada yang namanya mahluk alam ghaib yang sering kita kenal dengan sebutan jin, setan, ataupun sebangsanya lelembut atau siluman. Seperti halnya bumi, lautpun memiliki kehidupan sendiri. Di luasnya samudra, seorang Maharaja laut yang memiliki kekuasaan untuk selalu menjaga kedamaian penghuni didasar lautan. Maharaja Naga Samudra. Demikian nama penguasa lautan yang memimpin sebuah istana yang berada didasar lautan.Sebuah istana megah yang berdiri didasar lautan, walaupun berada didasar lautan, tapi anehnya, tak sedikitpun air masuk kedalam istana tersebut, beberapa pengawal yang berwujud setengah manusia setengah ikan terlihat berjaga-jaga dipintu gerbang istana.Kilauan mutiara terlihat memancar dari dinding istana, dimana dind
Seminggu kemudian. Maharaja Naga Samudra masih terlihat duduk menatap kearah sosok pemuda yang masih terbaring tak sadarkan diri. Sosok pemuda yang tak lain adalah Bintang itu tampak tengah berbaring diatas sebuah ranjang giok es tanpa mengenakan pakaian kecuali celana panjangnya, hingga rajah Bintang didadanya terlihat dengan jelas, berkali-kali Maharaja Naga Samudra menarik nafas panjang.“Sembah hormat saya Maharaja.”. seorang patih kerajaannya datang menghadap. Maharaja Naga Samudra hanya mengangkat tangannya.“Maharaja Alam Lelembut sudah tiba.”. ucap patih itu lagi. Raut wajah Maharaja Naga Samudra berubah dan seketika sosoknya berbalik dan melangkah keluar.Di Aula istananya tampak menunggu sosok Seorang laki–laki tinggi kekar, dengan wajah tampan dan beribawa, wajahnya terlihat begitu tenang dan memancar kan keagungan yang nyata, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditambah lagi sebuah mahkota berkepala h
Entah sudah seberapa lama kedua Maharaja ini bersemedi, hingga tiba-tiba ; “Spllasshhh.”. seberkas sinar muncul dan takkala sinar keemasan itu hilang berganti menjadi sesosok kakek yang berwajah begitu teduh dan agung, mengenakan pakaian seperti seorang pertapa, ditangannya tampak sebuah tasbih yang terbuat dari biji-biji sawi, matanya terlihat begitu lembut, wajahya yang begitu teduh dan agung seakan memancarkan aura yang begitu menyejukkan bagi siapa saja yang menatapnya. Tapi yang paling menakjubkan dari sosok sang kakek ini adalah sosok sang kakek terlihat mengeluarkan cahaya yang begitu berpedar dari sekujur tubuhnya.Menyadari kehadiran sosok sang kakek, kedua Maharaja ini segera membuka kedua mata mereka.“Guru.”. hampir bersamaan kedua Maharaja ini saling menjura hormat pada sosok kakek yang ada dihadapan mereka.“Bangunlah Yudha. Manggala”. terdengar suara dari sang kakek, tapi hebatnya, bibir sang kakek sedikitpun ta
Istana dasar laut, sebuah istana yang megah, berdiri kokoh didasar lautan, dihuni oleh ratusan bahkan ribuan penghuni lautan yang dipimpin oleh seorang Maharaja penguasa lautan yang bernama raja Naga Samudra.Dua orang penjaga berbentuk dua ekor kuda laut terlhat berjaga dipintu gerbang Istana Dasar Laut, tapi perhatian ke-2 penjaga ini terlihat mengalihkan pandangannya jauh kedepan.“Kanjeng Putri Samudra sudah kembali dari partapaan”. ucap salah seorang dari penjaga tersebut lagi. Tak lama kemudian sebuah kereta kencana yang terbuat dari emas terlihat melaju kearah pintu gerbang istana.“Kreaaakkk.”. pintu gerbang Istana Dasar Laut terbuka dan kereta kencana itu segera turun, dikiri dan kanan kereta kencana terlihat empat orang gadis berwajah cantik mengiringi kereta kencana tersebut. Tak lama kemudian kereta kencana itu berhenti tepat didepan Istana Dasar Laut yang megah tersebut.Salah seorang dayang dari ke-4 orang gadis yang