“Bersiaplah menerima serangan hamba tuan!”. ucap Jenderal Tou Ba Gui seraya mempersiapkan serangannya. Bintangpun sadar siapa yang dihadapinya saat ini, maka Bintangpun bersiap untuk menerima serangan tersebut. Bintang terkejut saat melihat deru angin yang terbentuk dibelakang tubuh Jenderal Tou Ba Gui.
“Jurus pertama, Badai Gurun Memburu Mangsa...hHeaa”.
“Wuusshhh...wuusshhh”. betapa terkejutnya Bintang, serangan pertama yang dilancarkan oleh Jenderal Tou Ba Gui benar-benar sangat luar biasa, bukan saja dari kekuatan yang dikeluarkannya, tapi juga dari kecepatannya, tubuh Jenderal Tou Ba Gui melesat cepat bagaikan angin.
“Huppp...hyattt”. untung saja gerakan reflek Bintang mampu menyelamatkan Bintang dari serangan pertama Jenderal Tou Ba Gui, tapi rupanya Jenderal Tou Ba Gui tidak membiarkan begitu saja Bintang lolos dari serangannya, dengan gerakan cepat kembali Jenderal Tou Ba Gui kembali memburu Bintan
Tak mau berfikir lebih lama, Bintangpun membuka serangannya ; “Telapak bayangan... Heaa.”. dengan jurus telapak bayanganya Bintang menyerang kearah sosok Jenderal Tou Ba Gui, puluhan telapak tangan Bintang langsung menyerang gencar kearah Jenderal Tou Ba Gui, tapi lagi-lagi Bintang dibuat terkejut, sosok Jenderal Tou Ba Gui tiba-tiba lenyap dan berpindah tempat dari satu tempat ketempat yang lain, akibatnya setiap serangan telapak bayangan yang Bintang keluarkan selalu dapat dihindari dengan sangat cepat oleh Jenderal Tou Ba Gui. Hingga semakin lama sosok Jenderal Tou Ba Gui semakin mendekat kearah Bintang, gerakan Jenderal Tou Ba Gui yang begitu cepat berpindah dari satu tempat ketempat yang lain untuk menghindari serangan Bintang cukup membuat Bintang terkejut, belum lagi hilang rasa terkejut Bintang, sosok Jenderal Tou Ba Gui sudah berada tepat didepannya, dan ;“Heaaa... Deess... Dess”. dua serangan beruntun berhasil menghantam dada Bintang, hingga
Laut biru membentang disepanjang samudra, disepanjang mata memandang hanya laut biru yang terlihat disepanjang dataran laut. Tapi tak pernah ada yang dapat menyingkap tabir apa yang ada didasar lautan.Di kehidupan ini, selain manusia juga ada yang namanya mahluk alam ghaib yang sering kita kenal dengan sebutan jin, setan, ataupun sebangsanya lelembut atau siluman. Seperti halnya bumi, lautpun memiliki kehidupan sendiri. Di luasnya samudra, seorang Maharaja laut yang memiliki kekuasaan untuk selalu menjaga kedamaian penghuni didasar lautan. Maharaja Naga Samudra. Demikian nama penguasa lautan yang memimpin sebuah istana yang berada didasar lautan.Sebuah istana megah yang berdiri didasar lautan, walaupun berada didasar lautan, tapi anehnya, tak sedikitpun air masuk kedalam istana tersebut, beberapa pengawal yang berwujud setengah manusia setengah ikan terlihat berjaga-jaga dipintu gerbang istana.Kilauan mutiara terlihat memancar dari dinding istana, dimana dind
Seminggu kemudian. Maharaja Naga Samudra masih terlihat duduk menatap kearah sosok pemuda yang masih terbaring tak sadarkan diri. Sosok pemuda yang tak lain adalah Bintang itu tampak tengah berbaring diatas sebuah ranjang giok es tanpa mengenakan pakaian kecuali celana panjangnya, hingga rajah Bintang didadanya terlihat dengan jelas, berkali-kali Maharaja Naga Samudra menarik nafas panjang.“Sembah hormat saya Maharaja.”. seorang patih kerajaannya datang menghadap. Maharaja Naga Samudra hanya mengangkat tangannya.“Maharaja Alam Lelembut sudah tiba.”. ucap patih itu lagi. Raut wajah Maharaja Naga Samudra berubah dan seketika sosoknya berbalik dan melangkah keluar.Di Aula istananya tampak menunggu sosok Seorang laki–laki tinggi kekar, dengan wajah tampan dan beribawa, wajahnya terlihat begitu tenang dan memancar kan keagungan yang nyata, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditambah lagi sebuah mahkota berkepala h
Entah sudah seberapa lama kedua Maharaja ini bersemedi, hingga tiba-tiba ; “Spllasshhh.”. seberkas sinar muncul dan takkala sinar keemasan itu hilang berganti menjadi sesosok kakek yang berwajah begitu teduh dan agung, mengenakan pakaian seperti seorang pertapa, ditangannya tampak sebuah tasbih yang terbuat dari biji-biji sawi, matanya terlihat begitu lembut, wajahya yang begitu teduh dan agung seakan memancarkan aura yang begitu menyejukkan bagi siapa saja yang menatapnya. Tapi yang paling menakjubkan dari sosok sang kakek ini adalah sosok sang kakek terlihat mengeluarkan cahaya yang begitu berpedar dari sekujur tubuhnya.Menyadari kehadiran sosok sang kakek, kedua Maharaja ini segera membuka kedua mata mereka.“Guru.”. hampir bersamaan kedua Maharaja ini saling menjura hormat pada sosok kakek yang ada dihadapan mereka.“Bangunlah Yudha. Manggala”. terdengar suara dari sang kakek, tapi hebatnya, bibir sang kakek sedikitpun ta
Istana dasar laut, sebuah istana yang megah, berdiri kokoh didasar lautan, dihuni oleh ratusan bahkan ribuan penghuni lautan yang dipimpin oleh seorang Maharaja penguasa lautan yang bernama raja Naga Samudra.Dua orang penjaga berbentuk dua ekor kuda laut terlhat berjaga dipintu gerbang Istana Dasar Laut, tapi perhatian ke-2 penjaga ini terlihat mengalihkan pandangannya jauh kedepan.“Kanjeng Putri Samudra sudah kembali dari partapaan”. ucap salah seorang dari penjaga tersebut lagi. Tak lama kemudian sebuah kereta kencana yang terbuat dari emas terlihat melaju kearah pintu gerbang istana.“Kreaaakkk.”. pintu gerbang Istana Dasar Laut terbuka dan kereta kencana itu segera turun, dikiri dan kanan kereta kencana terlihat empat orang gadis berwajah cantik mengiringi kereta kencana tersebut. Tak lama kemudian kereta kencana itu berhenti tepat didepan Istana Dasar Laut yang megah tersebut.Salah seorang dayang dari ke-4 orang gadis yang
“Hemmm... Ayahanda menyuruhku untuk memberikan Mutiara Naga kepadanya”. terdengar sang putri bergumam sendiri seakan tengah memikirkan sesuatu. Tapi kemudian sang putri terlihat menggerakkan tangannya memutar didepan dadanya. Perlahan tapi pasti terlihat didada sang putri mengeluarkan cahaya semburat kemerahan yang secara perlahan cahaya itu naik keatas hingga akhirnya cahaya itu keluar dari bibir indah sang putri. Rupanya semburat cahaya merah itu berasal dari sebuah benda bulat yang kini mengeluarkan cahaya yang merah menyala.Sang putri terlihat naik keatas tempat pembaringan es giok tersebut, begitu berada disebelah sang pemuda, tangan sang putri terlihat bergerak kearah mulut sang pemuda dan dibukanya mulut itu. Sejenak sang putri terlihat melirik keadaan disekitarnya, begitu keadaan dirasa aman, sang putri menundukkan wajahnya dan ; “Ufhhh..”. 2 bibir itu bertemu, benda kecil merah yang merah menyala yang tadi ada dimulut sang putri kini
Tiga Hari berlalu sudah sejak Bintang menelan Mutiara Naga yang diberikan oleh Putri Samudra. Sementara itu dikamarnya Bintang tampak baru saja menyelesaikan tapa bratanya untuk memulihkan tenaga dalamnya. Suara langkah-langkah halus mengusik pendengaran Bintang. “Kreakkk”. pintu kamar Bintang terbuka dan terlihat dua orang wanita memasuki ruangan tersebut dengan membawa dua buah benda.Wanita pertama tampak membawa nampan berisi berbagai macam makanan dan buah-buahan, sedangkan wanita yang satunya lagi terlihat membawa seperangkat pakaian beserta jubah biru yang tentu saja Bintang sangat mengenalnya, karena itu adalah pakaiannya sendiri.“Silahkan tuan makan dulu, sebentar lagi kanjeng putri datang”. ucap dayang wanita itu lagi seraya meletakkan barang bawaan mereka didekat Bintang.“Terima kasih”. ucap Bintang, ke-2 wanita itupun meninggalkan ruangan itu. Tanpa banyak menunggu Bintangpun segera kembali mengenakan pa
Berjalan beriringan bersama kanjeng Putri Samudra entah kenapa membuat hati Bintang berdebar-debar. Sosok Putri Samudra bukan saja benar-benar cantik mempersona, tapi keanggunannyapun sangat luar biasa bagi Bintang, ditambah harum semerbak tubuhnya yang begitu memancing gairah Bintang sebagai seorang laki-laki.Semakin jauh mengitari Istana Dasar Laut, semakin Bintang dibuat takjub dan heran. Kini Bintang baru menyadari kalau Istana Dasar Laut memang benar-benar ada. Saat ini Bintang merasa seperti didalam sebuah aquarium raksasa.“Oh iya, apa kangmas ingin bertemu dengan Naga Manggala yang telah menolong kangmas”. ucap Putri Samudra tiba-tiba.“Oh iya benar. Hamba ingin sekali bertemu dengannya” ucap Bintang cepat.“Ayo ikuti hamba kangmas.”. ucap Putri Samudra lagi, Bintangpun berjalan mengikuti langkah sang putri yang mengarah ke taman belakang istana.Begitu berada dibelakang istana, Putri Samudra terlihat me