Share

5

Rojali menghela napas berat begitu merebahkan diri di kasur. Ia menjadikan kedua tangannya sebagai bantalan. Pandangannya menerawang pada tirai jendela yang sesekali tertiup angin. Hujan kembali mengguyur Ciboeh semenjak sore.

Para santri sudah kembali ke kabupaten sejak siang. Mereka akan mengabarkan masalah ini pada Kiai secepatnya. Malu sebenarnya, tetapi Rojali tak punya pilihan lain. Di sisi lain, jemaah di masjid mendadak menghilang. Setiap kali ia mengumandangkan azan dan mengimami salat, sajadah hanya akan diisi angin dan debu.

Tubuh Rojali bergerak ke samping, menatap lantai papan. Malamnya hanya diisi dengan lantunan ceramah dari radio tua yang bertengger di bilik kayu. Kejadian hari ini benar-benar menguras akal dan fisiknya.  

Pihak desa beserta tokoh masyarakat menyerahkan semua permasalahan ini pada kepolisian. Semua mengangguk setuju tanpa terkecuali dirinya. Pembunuhan dan pencurian jenazah adalah sesuatu yang tak bisa ditangani oleh wa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
ini setting lingkungannya kayak yang daerang tertinggal ya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status