Share

97. Penuh perhatian hangat

Betapa segar aroma lemon dan empuknya ranjang ini. Terpaan sejuknya AC membuatku engganuntuk bangun. Begitu mataku terbuka, yang terpampang adalah tembok yang didominasi warna coklat dan putih dengan lampu gantung indah.

Ranjang yang kutiduri adalah spring bed king size mahal. Dan kamar kosku tidak menyediakan ranjang senyaman dan semahal ini. 

"Kamar Kian?" Gumamku sembari mengingat ingatnya. Aku pernah sekali ketiduran disini dan kini aku berada disini. 

"Kok bisa?"

Kusibak perlahan selimut tebal nan nyaman ini. Lalu menurunkan kedua kaki dengan kepala  masih berdenyut nyeri.

Di atas nakas samping ranjang ada ponselku yang tergeletak, obat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
teruskan ceritanya lajut penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status