Share

Part 133

Arvan's POV

Dan terjadi juga apa yang aku takutkan. Rama, dia adalah separuh jiwaku yang terpisah. Aku kehilangan sebelum mendapatkan pengakuan.

"Bang, kenapa diam saja. Kenapa nggak dilawan," tanya pelayan kafe.

"Nggak apa-apa. Memang saya yang salah," jawabku. Aku kembali duduk di kursi yang sudah kembali disusun oleh pelayan kafe. Bibirku pecah mengalihkan darah.

"Pak Arvan, kenapa dengan Bapak ini?" Anggun yang tiba-tiba muncul mendekati dengan panik.

"Nggak apa-apa."

"Kok nggak apa-apa. Bibir Bapak berdarah gitu, lho!" Dia menunjuk bibirku.

"Abang ini tadi di hajar oleh seorang laki-laki tinggi besar, Mbak. Tapi dia nggak mau membalasnya." Seorang pelayan menjelaskan pada Anggun.

"Aku memang yang salah. Jadi sudahlah, nggak apa-apa."

Aku mengambil tisu dan mengelap bibir.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ani Baru
cerita yg apik... author keren...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status