Share

Part 143

Vi Ananda's POV

Hari ini cuaca sangat terik. Matahari serasa berada tepat di atas kepala. Abian merenggek minta main ke luar, tapi aku melarangnya. Kadang kasihan sama Abian, tidak punya teman bermain. Kalau cucunya Bu Asti diajak ke proyek, Abian baru punya teman. Tapi pasti berujung drama, cucunya Bu Asti -anak lelaki umur enam tahun- itu tidak mau diajak pulang dan Abian sendiri juga nangis kalau ditinggal. Senang dan susah jadinya.

"Mama, ayo!" Abian kembali menarik tanganku. 

"Jangan, Sayang. Ini jam dua belas lho, panas banget di luar. Abian makan siang terus bobok, nanti sore baru kita jalan-jalan ke pantai sama Papa." Perlahan kutarik lengannya dan kupangku.

Abian masih merengek dan diam ketika pintu kamar di ketuk dari luar. Aku bergegas membuka pintu. Bu Asti tersenyum, ditangannya ada semangkuk besar kolak pisang. "Mau nganterin kolak pisang, Bu."

"Iya, Bu Asti. T

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Maedalynn Mckool
Kadang2 ketawa sendiri, nangis, dan emosi dari banyak cerita yang Q baca ini cerita yang betul2 seperti Q sendiri masuk didalamnya.....
goodnovel comment avatar
Zurlaili Ely
alur cerita nya sangat bagus dan mengandung nilai 2 yg positif.
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
terima kasih, Kak ...️
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status