Share

54, Vlad yang Anna Kenal

DI awal hari, lepas shalat subuh—Anna lagi-lagi berhasil membuat Vlad ikut shalat—Vlad memilih menikmati mi instan cup di pinggir jalan. Anna memilih menikmati teh manis panas dan gorengan. Uap panas dari gelas menghangatkan wajahnya. Harum teh melati membuatnya sangat santai. Dia melihat Vlad memasukkan potongan bakwan ke dalam cup.

“Ih, baunya menggoda amat tu mi,” ujar Anna ketika Vlad membuka penutup cup. Bau kuah mi menggoda Anna yang ketika ditawarkan menolak.

Santai, Vlad mengaduk-aduk mi. Dia bahkan mendekatkan cup ke wajah Anna. Membuat Anna terkekeh sambil menghidu uap mi. Tapi suapan pertama Vlad berikan untuk Anna. Ketika Anna benar memakan isi garpunya, tersenyum, Vlad langsung memesankan yang baru untuk Anna.

“Makanya kalau orang makan mi mending pesan aja juga. Cuma malaikat yang diciptakan nggak punya nafsu yang bisa tahan godaan mi.”

Akhirnya mereka menganggap makan kali ini sebagai makan pagi. Mereka duduk di balai-balai membelakangi

Sandra Setiawan

Etdah. Ababil pacalan sama guluna di kebon teh. Emak sukanya kebon-kebon gini sih. Mimosahq di kebon raya. Habis bingung ajak ke mana untuk curhat. DeeAri di Putri Duyung Cottage. IanRey di Ancol. Manggala pacalan ke Flona. Cari yang dekat-dekat TKP aja. Aneh beud kalau abis dari Lido tau-tau mereka pacalan di Raja Ampat. Hari MInggu pula. Besok kan Anna harus ngajar. Kalau Vlad sih biasa bolos. Hal-hal sesimpel itu berpotensi bikin plot hole loh. Kembali ke Vlad. Sembilan tahun Vlad berubah banget ya sama orangtuanya. Dulu ndableg banget, sekarang nurut banget. Ada apa? Sabar, Marimar. Nanti ada ceritanya juga. Makanya, pastikan sudah subs, follows atau apa pun namanya biar Bang Notif bisa cepat ngapel. Okeh? Stay tune and happy reading. Thank you.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status