Share

87, Komunikasi Hati

SEMUA berjalan biasa. Komunikasi kami—aku dan Vlad—makin dekat. Vlad tidak pernah menyinggung perasaannya lagi, apalagi bertanya soal hubungan aku dan Bhaga. Yang kami bahas hanya masalah-masalah receh, obrolan random, dan chat absurd. Tentu saling berkirim paket makanan makin lancar. Tapi Vlad tidak pernah lagi mengajakku pergi. Jadilah sebulan ini kami tidak pernah bertemu langsung. Aku hanya menjalani saja. Ketika jalan itu bisa kunikmati, maka aku menikmatinya. Termasuk keinginan bertemu Vlad. Meski tidak terucap, aku tahu, aku merindukan pertemuan langsung dengannya. Tidak hanya sekadar bertemu di udara saja.

Bhaga? Aku tidak pernah lagi menghubunginya. Komunikasi kami—aku dan Bhaga—makin hancur seiring makin jarangnya dia berkirim pesan. Entah apa yang akan kami bincangkan nanti ketika bertemu. Aku yakin, suasananya akan sangat kaku. Dan kamar di rumah ini hanya satu. Padahal aku malas sekali seranjang dengannya seperti dengan tamu. Kaku.

<
Sandra Setiawan

Astaga! Anna! What the hell were you doing? Kamu… Mendesahkan nama Vlad ketika di puncak? *berbisik dengan mata menyipit* Oh.My.God. Lalu malah kalian janjian meet up di reuni? Gila! Sudahnya bakalan saling serang.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status