Share

95, Hilang Melayang

GANTI bahuku yang terguncang hebat, aku sudah tidak bisa mengendalikan tangisku lagi.

“Vlad....” bisikku. Aku tak berniat memanggilnya. Aku hanya ingin menyebut namanya.

“Dari kapan kamu di sini?” Suaranya dingin. Aku langsung limbung. Aku ingin menjerit tapi yang keluar hanya tangis yang berusaha keras aku hentikan. Butuh beberapa saat sampai tangis itu tersisa isak dan cicit ketakutan.

“Da... dari... pulang reuni.”

“Untuk apa?” Dia masih berdiri di sana. Tak lagi terburu menghampiriku.

“Tadi di sana aku cari kamu, tapi ada yang bilang kamu pergi buru-buru karena ada urusan mendadak. Aku nggak bisa hubungi kamu. Aku ke sini aja tungguin kamu.”

“Pertanyaan aku, untuk apa, bukan kenapa.”

Aku makin tergagap. Tuhan, tolong temggelamkan aku sekarang.

“Untuk... untuk ..”

“Untuk apa, Anna?”

“Bersenang-senang.”

Vlad tertawa. Tawa sinis yang membunuhku. Mendadak dia menjelma menjadi Vlad Tepes III, Count Dracul si penyula.

“Memang aku ini cuma mainan kamu untuk bersenang-senang ya.
Sandra Setiawan

Vlad marah banget. Kecewa. Sedih. Selama ini dia naif banget. Sebenarnya Anna deketin Vlad nggak cuma karena urusan skripsi. Apalagi pas mereka makin dekat. Anna memang nggak ada hati tapi dia sayang Vlad terlepas dari urusan skripsi. Dia mau jadi temannya atau mbaknya Vlad. Oh iya, pas beta readers bilang Doel, baru saya sadar. Iya ya. Kayak Sarah dan Doel.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status