Share

40. Cakar Tajam

Kukira aku akan hancur berkeping-keping, namun Alora berhasil menyambar tubuhku terempas ke darat. Ia tahu aku masih belajar beradaptasi, dan aku masih belum bisa mengambang di udara. Alora kembali membawaku ke Jembatan, lalu mendaratkanku di lantai. Aku yang telah terluka melihat wajah Jin Hal Merah itu seperti sedang terbakar.

“Paman Lensana Biru bisa membunuhmu,” kata Alora setelah aku duduk setengah berlutut di lantai marmer. Itu pertama kalinya aku melihat wajahnya seserius itu ketika bicara, sama sekali tidak ada senyuman di wajahnya. Ia benar-benar marah karena aku telah dilukai.

“Itu bukan salahku, Alora. Seharusnya dia bisa menghindari seranganku,” Letra masih bisa membela diri walaupun dia telah membuatku bersimbah darah.

"Aku hanya ingin tahu, apa dia pantas duduk berdampingan denganmu."

"Siapapun pantas duduk berdampingan denganku, kecuali kamu!" Alora menunjuk ke arah Letra.

“Okhok-okhok,” aku terbatuk.

Dadaku terasa sesak, dan lututku semakin lemas. Aku juga merasakan pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status