Share

39. Jin Hal Merah Mencoba Menyerangku

“Apa kau betah di tempat ini?” tanya Alora.

Gadis itu selalu menemuiku ketika sore di sebuah jembatan yang telah menjadi tongkronganku jika telah tiba waktu sore. Kami duduk bersama di langkan jembatan sambil menyaksikan pendar merah di ujung lautan. Di tempat itu juga aku biasa menyaksikan rambut pirangnya yang berkilauan karena bertebaran tertiup angin sore.

“Mungkin saat ini aku masih perlu waktu untuk beradaptasi,” jawabku sambil melempar pandangan ke ujung lautan.

Alora tak mengucapkan sepatah katapun, matanya lurus ke ujung lautan. Lalu aku kembali bicara, “Aku selalu meragukan kedua orangtuaku, tetapi mereka selalu berusaha memahami aku sebagai anak yang berbeda dari anak-anak lain yang seusia denganku.”

“Kau beruntung memiliki ibu, meskipun dia hanya sekedar ibu angkat,” kata Alora dengan mimik yang dingin, seperti sedang meniampakkan penyesalan dalam batin yang terdalam.

“Memangnya paman Lensana Hijau tidak pernah menunjukkan ibumu?”

“Semua Lensana akan merahasiakan keberadaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status