Share

42. Firasat Alora Sepertinya Akan Terbukti

Setelah matahari tenggelam seutuhnya, kamarku masih sepi. Bahkan setelah bulan memberi sambutan pada malam sekalipun, suasa di kamarku tetap sunyi. Api dari obor-obor yang berderet di tepi jembatan pelan-pelan bergoyang dipandu angin, dan pintu kamarku yang bercorak manusia setengah hewan, warna kuning emasnya terlihat rusak karena balutan cahaya api ajaib yang bergelantungan di setiap sudut kamarku. Tiba-tiba suara tubrukan yang cukup dahsyat dan memekakkan melumat kesunyian seketika.

"Suara apa itu," tanyaku pada Alora yang masih setia duduk di samping ranjangku.

"Sepertinya sedang terjadi pertarungan besar di luar," ucap Alora.

Aku yang penasaran dengan keadaan yang terjadi di luar istana menepi dari ranjang untuk menurunkan kakiku. Melihatku akan menuruni ranjang, Alora menegurku, "Apakah keadaanmu benar-benar sudah pulih?"

"Aku tidak merasakan apapun, sepertinya aku sudah pulih." Aku bertanya pada Alora, "Kita perlu mengetahui apa yang terjadi di luar, bukan?"

Alora menganggu
Johan Gara

Terimakasih sudah mau membaca cerita ini. Mohon tinggalkan jejak 🙏

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status