Share

Bab 115

Suryawijaya dan Nawangsih tidak menyangka kesibukan mereka sampai membuat mereka lupa menjenguk kondisi Ayah mereka, walau mereka yakin kondisinya akan membaik setelah pengobatan yang terus dilakukan ayahnya tanpa henti. Tapi hari itu ketika Ibunya menuju kamar ayahnya untuk mengambil dokumen. Mereka menemukan lelaki yang teramat mereka cintai mengalami batuk berkepanjangan yang tidak berhenti-henti hingga mengeluarkan darah dan tidak tertolong.

Nawangsih menutup mulutnya dengan bibir ternganga. Dengan teramat pelan seakan kehilangan tenaga, dia mendekati Ibunya yang meraung tidak percaya. Air matanya bahkan mengalir deras dan begitu menyayat hati.

"Ibu." Nawangsih memeluk ibunya yang menjatuhkan diri ke pelukannya.

"Ayahanda, wafat. Ayahanda pergi ninggalin kita semua." Ibunya sesenggukan. "Maafkan kesalahan Ayahanda, maafkan kesalahannya, Nduk."

Nawangsih menggeleng cepat dengan air mata yang ikut tumpah. "Ibunda tidak perlu minta maaf, Ayahanda tidak perlu meminta maaf sama aku, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
harta,tahta,dan Tania..... mudah2an terwujud mimpi kalian berdua.
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Cinta Ndomas Nawangsih kembali diuji dg jarak yg memisahkan.... apakah mrk akan bersatu ? Haiihh.... ngeden aku ....
goodnovel comment avatar
Wahyu Agung
uhuuuuiiiiiii.....nikah ayo nikah.....kapan bersatu nya kalau gini terus mbak Vi......ujian cinta mas Surya sungguh memicu andrenalin.... lebih seram dari kisahnya ayahanda ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status