Share

Bab 99. ASMARA YANG BELUM PADAM

Kamilia tertarik memperhatikan ustadz yang sedang berceramah itu. Tiba-tiba hatinya berdegup.

"Ah … bukankah itu Saiful." Hatinya berceloteh, rasa kagumnya mendadak muncul begitu saja. Asmara yang sekian lama terkubur ternyata belum padam sepenuhnya. Kamilia mengeluh dalam hatinya.

Lamunannya melayang ke masa silam. Saat usia remajanya masih indah. Kamilia terpaku menatap wajah Saiful yang sedang menyampaikan ceramah. Wajahnya jernih dengan pakaian serba putih dan bersorban.

"Ah!"

Kamilia berusaha menepiskan rasa kagumnya. Saiful masih sendiri sampai saat ini. Entah menunggu siapa.

"Kak!" Amira memanggil pelan. Bagi Kamilia itu mengagetkan. Dia sampai terkejut saat menoleh ke arah Amira.

"Apa?"

"Itu kan temannya Kakak, Kak Saiful, kan?"

"Iya," sahut Kamilia malas.

"Hebat, ya," lanjut Amira.

"Hmmm."

Kamilia enggan berkomentar. Dia memalingkan kembali wajahnya ke arah jalan. Kerumunan itu sudah tertinggal jauh. Namun, masih membekas di ingatan Kamilia.

Mereka sampai ke kampung Kamili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status