Share

Bab 102. KETUK PALU

Garganif memperhatikan raut wajah Indah. "Cantik," batinnya. Apalagi saat dia tengah bercerita, bibirnya begitu menggemaskan.

"Suamiku belum pulang juga. Sedangkan hari sudah lewat tengah malam. Aku coba lagi meneleponnya, tetep tidak ada jawaban. Karena penasaran kucoba sekali lagi. Eh … diangkat tapi suara perempuan yang ada di sana. Aku tidak berbicara, diam saja mendengar suara-suara mereka. Terdengar mereka seperti sedang melakukan sesuatu. Saat itulah tiba-tiba bumi seperti menghimpitku, dunia terasa gelap. Aku tutup telponnya lalu menangis semalaman. Saat dia pulang, dia diam saja saat aku bertanya. Aku minta cerai akhirnya." Indah mengakhiri ceritanya.

Seperti tersindir dalam hatinya Garganif merasa malu. Tabiatnya tidak ubahnya seperti suaminya Indah. Namun, dia mengaku kalau istrinya yang mengkhianatinya. Dia berpikir, toh Indah tidak mengenal dirinya.

Garganif tertarik kepada wanita itu. Dia ingin mengajak wanita itu mampir ke apartemennya. Dirinya yang sekarang mempunyai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status