Share

Bab 106. PENYESALAN AMIRA

Kamilia masih memikirkan kejadian tadi siang. Saiful sudah terang-terangan menyatakan cintanya. Cinta yang sudah dipertahankan sejak lama. Kini dia memohon lagi untuk menjadikannya sebagai istri.

Terus terang Kamilia bingung. Belum satu tahun bercerai, rasanya masih trauma. Namun, dirinya tidak mau larut dalam kesedihan.

Tadi siang juga wanita itu sudah menerima lamaran dari Saiful dengan syarat minta waktu selama tiga bulan. Kamilia tidak mau terburu-buru melangkah. Sebenarnya dia ingin sendiri dulu selama setahun. Namun, Saiful ingin segera mengakhiri masa lajangnya.

Melangkah gontai Kamilia menuju dapur. Rasa haus tiba-tiba menyerangnya. Wajahnya sedikit pucat karena dari tadi dia hanya gelisah di tempat tidurnya. Entah rasa bahagia atau sedih karena kehilangan yang membuatnya menjadi insomnia.

"Kak."

"Astaga! Bikin kaget," seru Kamilia.

"Kakak kenapa?" tanya Amira heran melihat Kamilia begitu kaget.

"Dih, masih nanya kenapa?" Kamilia cemberut. "Kamu belum tidur?"

"Iya, Kak. Malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status