Maksud bu Endang adalah seorang janda yang membuat bapak hansip betah berlama-lama ngobrol di sana. bahkan kadang dimintai apa saja langsung di nomoe satukan."Alah pak hansip jangan kamu kira saya ini nggak tahu. Kalau pak hansip sering ngobrol lama banget di rumah janda penggoda yang ditanggal di rumah paling pojok itu," gertak bu Endang."Loh saya 'kan cuma ngobrol doang bu Endang salahnya apa orang saya cari hiburan," ucap pak hansip."Cari hiburan di empang sana mancing atau ke pasar kek, ngapain ngobrol di rumah janda jangan-jangan pak hansip sudah main serong sama tuh janda ya," balas bu Endang.Pak Hansip mengeluh dada atas tuduhan bu Endang. Tapi apa yang dikatakan bu Endang beanr sih menegur langusng ke orangnya mungkin saja caranya salah dan sedikit kasar cara bicaranya. Aku juga sering melihat pak hansip ini mengobrol sangat lama di depan rumah si janda juga sering melihat mengantar ke sana- kemari."Astagfirllah bu Endang saya cuma kas
Ibu-ibu saling pandang lalu menggelengkan kepalanya memang mba janda ini tidak pernah meminjam suami orang untuk mengantarnya kemana-mana atau sekedar membenarkan genteng yang bocor di rumah."Iya tidak pernah tapi kamu selalu berpenampilan mencolok juga menggoda seperti itu membuat kami resah dan gelisah takitnya suami kita pada demen dan kebablasan," celetuk bu Mutia."Kalau ke rumah bu Mutia karena suami ibu seorang rt yang harus mengayomi warga. Lagian saya nggak sering kok minta tanda tangan pak rt," balas mbak janda.Setelah mengobrol dengan janda sebelah yang di tuduh sebagai penggoda oleh ibu-ibu. Semua tahu apa pekerjaannya juga mereka paham kenapa kadang sering diantar beberapa orang yang berbeda ternyata itu hanya seorang tukang ojek."Tapi kamu itu biasanya diantar banyak pria macam-macam loh," ucap bu Mutia."Saya ini menyewa ojek pengkolan saya bayar nggak gratisan, mentang-mentang saya janda di curigai mulu," jawab Mbak janda.Pelajaran ya
Aku jelaskan pada Nungki kalau mereka sebenarnya hanya melihat luarnya saja dan asal berbicara seenaknya saja. Jika mereka tahu kisah sebenarnya mungkin tidak akan mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati. "Nungki mereka hanya manusia biasa seperti kita. Mereka bekerja mencari nafkah untuk menghidupi diri sendiri juga keluarga. Tidak baik memutuskan rejeki orang. Alasanku hanya satu mereka belum mengenalku makanya bergosip yang bukan-bukan," jawabku pada Nungki. "Baiklah kalau begitu aku akan menuruti kata-katamu. Tapi kalau mereka masih menggosip yang membuatku tidak bisa menahan amarah aku tetap akan memecat mereka," balas Nungki. Pria keras kepala ini menjadi begitu imut sekarang. Entah kenapa aku menjadi begitu dekat dengannya sekarang. Apakah aku sudah mulai jatuh cinta padanya. Oh tidak bisa aku belum bisa menilai dia itu sungguh mempunyai rasa padaku hanya sekedar main-main asja. "Terima kasih ya Nungki makanan yang dikirim banyak sekali. Adikku suka
Nungki menjawab ingin segera menikah denganku. Sesuai dengan perkataan bu Endang harus segera menikah dan juga menjaga agar tidak terjadi satu hal yang tidak di inginkan."Tentu saja bagian harus segera menikah," jawab Nungki sambil memperlihatkan senyuman gantengnya."Tidak segampang itu Nungki. Jadi kamu mau menikah hanya karena desakan orang?" tanyaku memastikan.Prinsipku adalah menikah karena sudah siap bukan karena melihat teman sudah pada nikah. Desakan orang tua juga karena umur. Biarkan saja mereka mau berkata apa tapi aku tidak may mengorbankan kebebasanku untuk satu kata cepat menikah karena terlihat sering bersama."Jadi kapan kamu siap menikah?" tanya Nungki."Saat semua mimpiku sudah tercapai, aku tak bisa menargetkan waktu. Gini saja deh ya kita bisa membicarakan pernikahan setelah aku selesai sidang. Saat ini otakku hanya kepikiran sidang kuliahku saja," ucapku menggunakan sidang sebagai alasan.Nungki menjawab akan menunggu aku selesai s
Entah kenapa tiba-tiba Nungki datang ke kantor ini dan menyela keributan yang diciptakan oleh pamannya."Eh Nungki. Paman hanya mendisiplinkan karyawan yang tidak patuh. Maksudmu perempuan liar siapa, dia adalah bibimu," jawab pak Roni."Mendisiplinkan apa maksud paman. Aku hanya mendengar kamu melampiaskan amarah saja pada calon istriku!" tegas Nungki.Nungki juga tidak mau mengakui kalau Irma adalah bibinya. Jika pamannya masih mempertahankan Irma sebagai istri sirihnya ya nggak apa-apa yang jelas dia tidak mengakui mempunyai bibi seperti Irma."Kamu seorang bos besar. Banyak wanita sosialita yang mendekatimu kenapa memilih istri hanya gadis biasa?" tanya pak Roni."Nggak usah menasehatiku kamu sendiri mempunyai istri dari keluarga terpandang, berpendidikan tinggi, karir cemerlang memilih lonte untuk dijadikan istri sirih!" jawab Nungki tegas.Pak Roni tak terima Irma dikatai sebagai lonte oleh keponakannya. Irma adalah seorang wanita yang mampu
Bu Sari masih tertawa meledek kami yang sedang penasaran. Kemudian beliau duduk bergabung bersama kami lalu mengobrol santai dengan kami para bawahannya."Kalian bisa tanya langsung mumpung ada orangnya di sini," imbuh bu Sari."Maksud ibu apakah Nungki dan ibu sedang bersandiwara waktu itu semacam pura-pura nggak kenal gitu bu?" tanya Metta.Metta ini memang orang yang peka daripada kami semua. Dia juga suka menonton drama tentang dektektive dan sandiwara cinta. Mungkin dia terinspirasi dari sana atau asal menebak apa yang telah dilakukan oleh bu Sari."Kamu benar Metta anak nakal itu memang sengaja memintaku melakukan sandiwara ini didepan Irma kala itu, aku juga nggak tahu kalau sejak pertemuan waktu itu dia bisa jatuh cinta pada Dara," balas bu Sari."Jadi dia jatuh cinta pada dara pada pandangan pertama saat bertemu di ruang meeting itu?" tanya Desi yang sudah siap bergosip lagi."Tapi 'kan waktu di rumah makan dia menyapa Dara duluan,
Hatiku semakin tak karuan tatkala pemuda itu mengatakan sesuatu yang aku rasa tidak untuk main-main.Kenapa harus aku, pasti setelah ini akan ada banyak wanita yang memusuhiku karena tahu Nungki akan melamarku."Nungki sekali lagi papi bilang. Pernikahan bukan untuk main-main. Apa kamu sudah yakin mau menikah dengan Dara?" tanya pak Maulana."Yakin ini adalah pilihanku, aku sudah memantapkan hati," jawab Nungki."Tu-tunggu! emm Nungki apa tidak terlalu cepat?" tanyaku.Perjanjian kita tadi di mobil adalah membahas ini setelah selesai sidang. Kenapa malah menjadi lebih cepat seperti ini. Tadi aku hanya ingin melindungi diriku dari bullyan dan gangguan pak Roni."Alah sok-sokan kamu Dara. Mau main permainan tarik ulur, dasar rubah betina berhati busuk!" gertak pak Roni."Saya memang dari awal sepakat akan membahas hal ini sama Nungki setelah sidang kelulusan kok, kenapa bapak mengataki saya sebagai rubah betina?" tanyaku.Pak Roni mengatakan kalau
Nungki mengungkapkan ketertarikannya kepadaku saat bertemu pertama kali di kampus. Banyak wanita mengerumuninya tapi hanya aku yang tidak begitu peduli terhadapnya. Kedua dan ketiga kali sampai seterusnya dia berkata aku tidak pernah meliriknya sama sekali.Memang tujuanku kuliah adalah untuk menuntut ilmu dan mendapatkan pekrjaan yang layak setelah ini. Bukan untuk menggaet pria kampus seperti yang anak-anak lain pikirkan. Boro-boro pacaran memikirkan tugas kantor dan kampus secara bersamaan saja membuatku pusing."Sejak dia selalu mengacuhkanku saat bertemu. Tidak seperti para wanita yang selalu mendekatiku karena tahu aku memiliki uang," jawab Nungki."Bohong saja kalau Dara tidak tahu kamu adalah pemilih beberapa restoran besar di kota ini. Dia hanya sengaja melakukan trik itu untuk menarik perhatianmu!" seru pak Roni."Paman kamu ini bicara apa sih. Paman kok seperti membicarakan wanita yang paman cintai itu, siapa namanya Irma ya," celetuk Nungki.