Share

Bab 88 Firasat

Rumah Sakit Bakti Husada. Aku dan Mas Hanan sudah sampai di sini. Buru-buru memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan lalu kembali menelpon Anjas. Mas Hanan menanyakan kondisi papa dan di sebelah mana papa dirawat.

"Papa masih kritis, Sayang," ucap Mas Hanan lirih dengan mata berkaca. Dia menghela napas lalu mengajakku berjalan lebih cepat menuju UGD.

Di sana sudah ada Anjas dan Syifa yang saling berpelukan dan menguatkan. Anjas memberikan tempat duduknya untukku. Dia memilih berdiri dan ngobrol dengan Mas Hanan. Sementara aku dan Syifa masih saling peluk untuk sama-sama menguatkan.

"Papa, Mbak. Aku takut banget terjadi sesuatu padanya. Rasanya benar-benar nggak sanggup." Lirih kudengar suaranya di tengah isak. Aku mengusap lengannya pelan.

"InsyaAllah papa akan kuat dan sehat. Kita hanya bisa berdoa, Syifa," balasku kemudian.

Mas Hanan dan Anjas pamit sebentar untuk menjenguk Pak Sasro juga meminta keterangan darinya. Aku pun mengiyakan saja.

Ada banyak hal yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status