Share

56. Sang Penyelamat

Karena perut yang lapar membuat Nela tak bisa tidur malam ini. Dia bagaikan orang asing di rumahnya sendiri, Nela berjalan perlahan menuju ke dapur. Kulkas nampak kosong, sehari saja tak makan membuat Nela kepayahan. Bagaimana jika hal ini berlansung terus, bisa-bisa dia mati kelaparan. Terpaksa Nela hanya bisa bertahan dengan air minum.

Benarkah ayahnya punya hutang yang banyak ? Seberapa besar hutang ayahnya sampai semua aset harus di sita ? Kata ibunya perlu menghemat, terus setiap hari ibunya pergi ke penggilingan padi mana hasilnya ?

Nela tidak tahu jika Ningsih menjual semua aset ayahnya dan membeli sebuah rumah di kota. Gaya ibunya sekarang bagaikan seorang konglomerat.

Karena tak menemukan apapun di dapur, akhirnya Nela kembali ke dalam kamar untuk melanjutkan tidurnya. Dia berharap besok pagi ada malaikat yang datang menolongnya.

Pagi ini ponselnya berdering, mata Nela terlalu berat untuk sekedar melihat siapa yang telah membangunkannya di pagi buta. Nela tersentak kaget buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status