Share

Mata Duitan

Aku pegang kening, lalu memijit pelipis. Masalah duit, tidak ada habisnya diperebutkan. Manusia akan mati-matian mendapatkan uang, bahkan dengan cara yang salah sekalipun. Contohnya keluarga Mas Adi. Selalu mencari celah dan kesempatan agar bisa memiliki hartaku. Kenapa mereka tidak memulai hidup baru dengan cara mencari uang sendiri. Tanpa merongrong uang dan warisan yang aku punya.

"Eva, buka pintunya!"

Selesai mengerjakan solat isya, kupingku terganggu oleh suara teriakan dari pintu depan. Beberapa kali pintu di ketuk sangat keras. Siapa gerangan tamu yang datang tak diundang? tidak ada sopan santunnya bertamu ke rumah orang.

Aku lipat mungkena. Menyimpannya di atas kasur. Kemudian, memakai kerudung langsungan. Segera menuju pintu depan. Sebelum pintu rumahku rusak.

"Buka! perempuan penjahat. buka!"

"Iya, sebentar!"

Dengan setengah berlari aku buka pintu. Munculah sosok yang tidak asing. Mbak Ratna berdiri dengan raut penuh kekesalan dan amarah. Dia menatapku bagai sosok ast
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
eva rada oon , ngapain ladeni benalu
goodnovel comment avatar
Adriana Lim
lagian eva knp msh aja tinggal di kota? dah balik aja ke perkebunan, hidup damai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status