Share

Bab 18

"D—dari mana kamu dapat semua foto ini, Nisa?" tanyaku dengan nada gemetar.

Bisa-bisanya Nisa mengantongi banyak rahasiaku. Di seberang sana, adikku itu tertawa.

"Rahasia."

"Kenapa kamu bisa tau semua rahasia Abang?"

"Bahkan, aku juga tau rahasia Mbak Ani."

"Apa?" tanyaku penasaran.

"Itu rahasia juga. Semangat kerjanya, jangan dihamburin cuma buat Mama doang. Besok jemput aku."

Telepon sudah dimatikan. Aku menghela napas pelan. Ini bahaya sekali.

Sebenarnya, Ani tau semuanya dari siapa? Kenapa dia bisa enak sekali mendapatkan informasi?

"Heh, Reyhan! Kamu itu mau kerja atau bengong aja? Saya laporin ke Mas Ariel nanti!"

Eh? Aku buru-buru melangkah ke tempat tadi. Melanjutkan pekerjaan tadi. Pokoknya, aku harus segera mencari tau dari mana Nisa tau semuanya.

***

"Kamu pulang dulu aja. Nanti malam baru jemput saya."

"Ah iya. Makasih, Mas." Aku menganggukkan kepala, meletakkan kunci mobil ke atas meja.

"Kok Mas, sih? Ngikutin yang lain? Khusus kamu, panggil saya Ariel aja. Jangan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status