Share

Bab 24

"Dasar tidak punya hati!"

Hampir saja aku meninju abangnya Ani itu.

Napasku tersengal. Merasa dipermainkan. Pandanganku berpindah antara si Ariel dan Ani.

Mereka sama-sama menyebalkan. Sudah mempermalukanku di depan banyak orang, sekarang faktanya membuatku tercengang.

"Tidak punya hati?" Ariel tertawa mendengar perkataanku barusan. Dia terlihat puas sekali mentertawakanku.

"Iya! Apalagi, hah?! Dasar menyebalkan." Aku mengepalkan tangan.

"Mari kita bicarakan sifat aslimu. Mau dibongkar di sini?"

Aku memperhatikan sekitar. Ada beberapa rekan kerja dulu. Mereka saling berbisik. Mampus, hancur sudah semua karierku. Namun, mereka jauh sekali, tentu saja tidak akan terdengar karena ini ruangan khusus

Mereka enak sekali mempermalukan begini. Aku mengembuskan napas kasar. Ini sama sekali tidak lucu.

"Aku tunggu kamu di rumah, Ani."

"Oh. Tidak ada tanggung jawabnya?" Ariel melipat kedua tangannya.

Biarkan sajalah. Aku mengabaikan pria itu. Memilih untuk keluar ruangan khusus.

"Jujur s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status