Share

Belajar tentang kebun

#Belajar tentang kebun

"Kalau soal itu, sudah berulangkali kami coba. Nggak ada yang cocok. Ada aja alasannya. Dijodohkan sama pariban, katanya nggak enak, nggak nambah saudara. Akhirnya orang tua kami sekarang pasrah, terserah dia maunya kayakmana, yang penting seiman. Janda pun nggak masalah, asal dilihat dulu, apa yang menyebabkannya menjadi janda," beber Bu Mega.

Aku menelan saliva, ini perasaanku saja atau bukan ya. Kok kayaknya dia sedang mempromosikan adiknya padaku. Aih, kok jadi baper aku. Bukannya sok kecentilan. Buat apa Bu Mega cerita tentang Bripda Farhan tanpa ada maksud. Apalagi kami baru kenal.

"Kak!" panggil Bripda Farhan.

"Iya!" sahut Bu Mega.

"Ok Mbak Divya, saya balik dulu. Sebelum sopir saya itu pergi duluan karena ngambek kelamaan nunggu," kelakarnya. Bu Mega orangnya mudah akrab ternyata. Sepertinya akan menyenangkan, kerja bareng dia.

"Saya akan menghubungi Mbak Divya, kalau ada hal yang diperlukan lagi," katanya lagi.

"Panggil Divya saja Bu," kataku.

"Ok Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status