Share

47. Kenyataan Pahit

"Kabarku sangat baik, Irene. Dia bukan kekasihku. Perkenalkan, dia Kak Krishna, guru piano pribadiku." Alea pun mengenalkan Krishna pada Irene.

"Maaf, aku pikir dia kekasihmu." Irene tersenyum tidak enak.

"Bukan, kamu jadi guru di sini?"

"Iya, aku mengajar seni musik dan tari di sekolah ini. Aku dengar kamu sekarang menjadi pianis hebat. Aku sering memberi tahu muridku tentang prestasimu yang luar biasa. Mereka takjub pada kemampuanmu saat bermain piano, Alea."

"Kamu terlalu berlebihan, Irene," ucap Alea malu-malu.

"Aku berkata sungguh-sungguh. Mereka pasti senang jika bisa melihatmu bermain piano secara langsung. Apa kamu mau bermain piano untuk mereka?" pinta Irene penuh harap.

Alea melirik Krishna yang berdiri tepat di sampingnya. Meminta izin apakah dia boleh bermain piano di depan murid Irene lewat tatapan mata.

Krishna tersenyum. "Silakan," katanya.

Irene tersenyum senang. "Terima kasih banyak Alea, murid-muridku pasti senang sekali kalau melihatmu."

Mereka bertiga pun memasuki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status