Share

46. Mengenang Masa Lalu

"Permainan yang sangat bagus, Alea." Krishna memuji permainan Alea sambil bertepuk tangan. Lelaki pemilik senyum manis tersebut menjadi guru Alea selama di Indonesia.

"Terima kasih, Kak. Tapi menurutku permainan aku tadi tidak sebagus dulu."

Krishna mendekat, lantas mendudukkan diri di kursi kosong yang berada tepat di sebelah Alea. "Menurutku, permainanmu tadi sudah sangat bagus."

Alea tersenyum mendengar ucapan Krishna barusan. "Aku dulu bisa bermain piano jauh lebih bagus dari pada yang tadi."

"Sungguh?" tanya Krishna tidak percaya.

Alea mengangguk. "Iya, yang tadi mah, tidak ada apa-apanya."

"Apa kamu bisa menunjukkan permainanmu yang sangat bagus itu padaku?"

Wajah Alea seketika berubah sendu. Andai saja Leon masih bersamanya, permainan pianonya pasti jauh lebih bagus dari pada sekarang. Namun, lelaki itu sekarang tidak bersamanya lagi. "Entahlah, Kak. Aku tidak yakin bisa bermain piano sebagus dulu."

"Memangnya kenapa? Apa kamu sedang ada masalah?"

Alea menggeleng pelan. Lagi pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status