Share

Bab 92

Bab 92

"Amina, tolonglah kami, Bapak sangat mencintaimu," ujar Wirda menghiba.

Amina melihat Wirda dengan tatapan datar. Rasa sakit di hatinya membuat dia mati rasa dengan kehadiran keluarga Jazuli.

Kemudian dia melangkahkan kakinya tanpa memedulikan omelan panjang Wirda.

"Sombong banget. Baru saja jadi artis sikapnya belagu banget. Aku doakan semoga kamu jauh dari jodoh!"

Tiba - tiba Eril datang menjawabnya. "Keluarga kalian memang tidak punya urat malu. Segala cara dipakai untuk mencapai kemauan kalian." Dia melihat ke Wirda.

"Kak, bukankah kamu dan Amina sama - sama perempuan? Jika kamu berada di posisi Amina apa yang akan kamu lakukan?!" Eril menatap sinis.

Otot - otot tubuh Wirda kaku. Sebuah belati menghujam ulu hatinya. Badan wanita itu seketika meriang.

Wirda tahu apa yang dilakukan bapaknya amatlah keji pada Amina. Tapi sebagai anak dia tetaplah membela Bapak dan menjaga nama baik keluarganya.

"Apa maksudmu berkata begitu kepadaku," jawab Wirda galak.

"Saya berkata begitu, su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status