Share

42. Mempercayai Max

Udara malam yang begitu dingin tergantikan oleh hangatnya cahaya matahari yang menyiram lembut salah satu wilayah administratif di Ontario, Kanada ini.

Max mengerjapkan kedua mata lantaran sinar yang menelisik lewat jendela besar di ruangan tersebut. Ia mendongak lalu tampaklah Shada yang tersenyum ke arahnya.

"Akhirnya.. kau sudah bangun," ujar Shada santai kepada Max. Max membuang napas kasar, lantas menggerutu.

"Seharusnya aku yang berbicara seperti itu. Aku sangat mengkhawatirkanmu, tahu."

Shada semakin tersenyum lebar tatkala melihat Max menekuk wajahnya. Ingin sekali ia mencubit bibir itu. Seperkian detik berikutnya ia sadar, kemudian mengernyitkan dahi.

"Lo, sudah jam berapa ini sekarang? Kau tidak berangkat kerja?" Shada menatap Max heran. Sementara Max meregangkan tubuhnya seraya menampilkan ekspresi santai.

"Tenang, hari ini aku akan menjagamu penuh. Jangan protes," sergah Max sebelum Shada sempat menolak dengan keras kepala.

Shada mendengus. Ia jadi merasa merepotkan Max ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status