Share

Bab 9

"Untuk apa kamu turunkan nasi-nasi itu?" tanya wanita itu seraya menaikkan alisnya dan mata melotot padaku.

"Saya mau titipkan saja pada Bapak ini, Nona," sahutku tanpa menoleh dan terus memberikan bungkusan-bungkusan itu pada mereka.

"Tidak usah! Bawa pulang saja lagi nasi-nasi itu. Dan mulai besok kamu nggak usah lagi antar nasi bungkus itu ke sini. Proyek ini tidak mau berlangganan dengan pedagang kurang ajar seperti kamu. Dasar orang miskin tidak sopan!"

"Nasi-nasi ini sudah dibayar, Nona. Mana mungkin saya bawa lagi," sahutku kesal. Karena sikap dan teriakan wanita itu, Raihan jadi ketakutan dan menangis.

Gegas aku meraih Raihan dari dalam gerobak dan menggendongnya.

"Sudah sana cepat pergi! Berisik, tau nggak!" bentaknya lagi membuat tangis Raihan semakin kencang.

Aku kesulitan mendiamkan tangis Raihan yang semakin keras. Anak ini terus mengamuk dan berkali-kali gendongannya terlepas.

Para pekerja melihatku dengan wajah serba salah dan bingung. Mungkin mereka hendak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Siti Romlah
LG seru malah pake koin
goodnovel comment avatar
Piona Aprila
capek, berbayar semua
goodnovel comment avatar
Dewi
klau berbayar juga tu seharus nya di kasih sampai bab 6kek ini baru satu bab udah suruh bayar lah ah paya ni lebih puas dn enak liat di frizo lgi dah geratis dpt duit plk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status