Share

BAB 9 PERTOLONGAN

Zivana dan Damar segera melepaskan diri dan saling menjauh setelah melihat bahwa ayahnya telah berdiri di belakang mereka, menatap keduanya tajam.

“Tidak Yah, tidak apa-apa. Aku hanya akan jatuh dan Damar menolongku.”

Zivana mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayahnya itu. Agar ayahnya tidak salah faham dengannya. Sedangkan Damar hanya meringis, kikuk. Karena terciduk sedang mengagumi Zivana dari dekat.

“Ayah sedang apa?” tanya Zivana balik.

“Ayah mau ambil minum, sudah malam Zi, tidurlah!”

Zivana pun mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya. Karena memang dia sudah selesai di dapur. Zivana melirik ke Damar sebentar lalu kemudian melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Jangan tanya bagaimana hatinya saat ini, jantungnya seakan mau meloncat dari tempatnya. Namun ada sesuatu di dalam sana, yang membuat hatinya berbunga-bunga.

***

Keesokan paginya,

Kebetulan hari ini hari minggu, Zivana berjanji kepada ayahnya akan membantu di supermarket m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status