Tahun 2030, Paris
Jalanan nampak sepi, Dinan berjalan pulang dari tempat kerjanya. Dia bekerja pada paman Agra yang seorang diri menjaga Toko Minimarket kecil di pinggir Sungai Seine. Minimarket tempat kerja Dinan adalah di dekat Rumah Makan Les Deux Colombes. Dia pulang untuk membawakan Roti yang diberikan oleh paman Agra untuk adiknya, Dion.
Adiknya masih kecil, masih sekolah menengah pertama. Dinan meninggalkannya untuk bekerja di minimarket milik paman Agra. Pasti saat ini, Dionn baru saja pulang sekolah.
Dinan membawa sebungkus roti dan minuman, dia akan pulang sejenak untuk istirahat dan bersiap kembali ke Minimarket membantu paman Agra. Dia terus berjalan menyusuri jalanan di pinggir bangunan-bangunan besar. Dia masuk ke sebuah lorong kecil, masuk ke gang dan mendapati rumah kecil yang sudah hancur disana-sini. Dia masuk ke dalam rumah kontrakan yang dihuni banyak orang miskin.
Rumah kontrakan sudah terlihat, Dinan mengetuk pintu dan Adiknya Dion membukanya. Dion memeluk kakaknya itu.
Mereka masuk rumah dan Dinan memberikan roti dan minuman tersebut. Hidup di tengah krisis Portal Dimensi yang muncul dan jika terjadi Dimensi Crash, maka monster akan menyerang siapa saja yang ditemuinya.
Benar! Sepuluh tahun sudah berlalu sejak dimulai munculnya Portal Dimensi di semua tempat di seluruh dunia. Portal Dimensi yang membuat para monster bisa keluar jika para Hunter tidak membunuh para monster itu di dalam Dimensi. Waktu untuk pecahnya Portal Dimensi adalah tiga hari.
Dinan melihat ruangan di rumah kontrakan yang sempit tersebut. Ruangan rumah itu disekat beberapa ruangan, di dalamnya hanya ada 4 ruangan, satu ruang tamu, satu kamar dapur plus kamar mandi, dua lagi kamar. Bangunan itu pun banyak yang lapuk, itupun mereka harus membayar sewa kontrakan.
Dinan menghadap televisi sejenak, dia ingin istirahat sejenak dan menemani adiknya makan Kue. Setelah itu, dia akan kembali lagi ke minimarket. Dion keluar dari ruangan dalam dan membawakan Dinan minuman teh. Dinan mengucapkan terimakasih pada adiknya itu, dia menyetel televisi sambil duduk di kursi. Dion ikut duduk dan menemani Dinan. Dion mengambil roti dan memakannya.
Dion sendiri masih berumur 14 tahun.
Televisi menyala. Berita pertempuran yang seru, pemimpin negara mengantisipasi dengan baik soal Portal Dimensi. Ya! seluruh berita saat ini, 80 persen adalah soal celah dimensi. Dunia sudah berubah, pekerjaan tertinggi di seluruh dunia adalah menjadi Hunter. Ya, manusia yang kekuatannya dibangkitkan. Mereka disebut Hunter.
Kemunculan celah dimensi pertama kali adalah di tahun 2021. Awal dunia mulai dengan kehancuran demi kehancuran di seluruh tempat. Tidak ada lagi tempat yang aman di dunia, hingga kebangkitan kekuatan manusia menjadi era dimana Hunter muncul.
Setiap orang tiba-tiba muncul tanda seperti tanda lahir di punggungnya. Tanda itu adalah tanda dua sayap, setiap orang memiliki tanda itu secara ajaib, bayi lahir pun memiliki tanda tersebut di punggung mereka.
Bersamaan dengan kemunculan Portal Dimensi, Portal Crash menjadi awal mulainya kehancuran. Ketika celah dimensi hancur maka makhluk-makhluk aneh entah dari mana datanya bermunculan dan membantai siapa saja yang ditemuinya, entah itu manusia atau hewan. Mereka menghancurkan apapun yang ditemuinya. Makhluk besar, monster, beast, manusia raksasa, apapun itu bisa saja keluar dari dalam celah dimensi, Portal Crash.
Setelah Portal Dimensi muncul di semua tempat, muncul Lima Menara di seluruh dunia di beberapa titik Benua. Menara itu sekitar luasnya 25 km persegi, dikelilingi aura yang kuat sehingga tidak ada apapun yang bisa masuk.
Orang-orang yang mengaktifkan tanda sayap di punggungnya pun tersedot ke dalam menara dan melakukan ujian dan mereka akan menjadi seorang Hunter. Mereka diberikan kemampuan untuk menghadapi para monster di dalam Portal Dimensi atau di luar Portal Dimensi saat Portal crash.
Menara-menara itu muncul di Eropa, Asia, Afrika, Antartika dan Australia.
Dinan menonton televisi sambil memakan roti bersama Adiknya. Berita soal Hunter, dan Dinan sangat membenci Hunter karena merekalah kedua orangtuanya meninggal 9 tahun yang lalu. Semua itu karena para Hunter terlambat datang untuk menyelamatkan mereka.
Hanya karena mereka berada di daerah miskin dan tidak memberikan uang bagi Hunter untuk menyelesaikan Portal Dimensi di dekat rumah Dinan.
Dinan memindah channel tv bututnya. Dia bosan mendengar kata Hunter. Kini, usianya 25 tahun, Portal Dimensi mulai muncul ketika usianya 15 tahun. Dinan harus merawat adiknya seorang diri setelah kedua orantuanya meninggal.
Orangtuanya meninggal karena melindungi Dinan dan Dion, para Orc sebesar gajah muncul dan mengamuk di semua tempat di dekat rumah Dinan. Kedua orangtuanya meninggal tepat di depan Dinan, saat itu para Hunter datang terlambat dan hanya bisa membantu Dinan dan adiknya.
Dinan malas mendengar soal Hunter, dia hanya ingin hidup tenang tanpa monster. Dia hanya ingin hidup normal dengan adiknya, itu saja.
Saat memindah Channel, lagi-lagi berita Hunter yang memiliki Rank, baik rank rendah yaitu F dan rank tertinggi adalah Rank S. Di Prancis sendiri, ada lima orang dengan Hunter Rank S.
Dinan membuka roti kembali dan bahkan menyuapi adiknya, Dion. Sudah menjadi kebiasaannya bahkan Dion sejak kecil sudah disuapi oleh kakaknya tersebut.
”Kakak!” suara Dion sedikit membuyarkan perhatian Dinan.
”Ada apa, Dion?” tanya Dinan.
”Kenapa Kakak tidak mau menjadi seorang Hunter? Dion yakin, Kakak pasti akan menjadi Hunter terkuat di dunia ini!”
Ada-ada saja, Dinan pun tersenyum pada adiknya tersebut. Tapi, menjadi Hunter itu bisa jadi akan mengubah nasib dirinya dan Dion. Bagaimana tidak, seorang Hunter memiliki pekerjaan yang menjanjikan dengan bayaran yang fantastis.
Setiap hari, Dinan harus bertemu dengan penagih uang kontrakan yang selalu datang. Pembayaran tagihan listrik dan juga biaya pendidikan Dion. Dinan harus bekerja siang dan malam membantu paman Arga.
Di tengah krisis Portal Dimensi, paman Arga selalu membantunya dan bahkan sering memberi biaya pendidikan untuk Dion jika Dinan kekurangan uang.
”Bagimaana kalau aku saja yang menjadi Hunter, kak Dinan?” Dion terlalu bersemangat. Benar, siapa saja bisa membangkitkan kekuatannya. Ada tanda gambar sayap di punggung setiap orang untuk bisa membangkitkan kekuatan menjadi seorang Hunter.
”Tidak Dion ...”
Boommm! Blaaamm!
’Tolooonngg! Tolooongg! Tolooongg!’ ’Cepat lari!’ ’Portal Crash!’
Bumi bergetar, rumah yang ditempati Dinan ikut bergetar seperti gempa. Bangunan tua itu bergoyang, Dinan segera melindungi adiknya itu dengan kedua tangannya. Suasana kacau, teriakan dimana-mana.
Dinan memegang kepala adiknya itu dan berlari keluar rumah. Portal Crash! Kenapa disini? Dinan merutuk, kenapa para Hunter sampai kecolongan?
Dinan terus memandu adiknya keluar rumah. Dari kejauhan, nampak orang berlari kearah selatan, mereka berhamburan. Di sisi Utara, nampak beberapa orang yang masih berlari dan di belakang mereka. Ada makhluk seperti kepiting besar namun berjalan seperti manusia.
Capit-capit mereka terlihat sangat tajam dan sudah berlumuran darah. Mereka sebesar beruang, ya beruang. Kaki mereka seperti Kaki kuda untuk berjalan dan enam tangan lainnya memiliki capit-capit besar, mata mereka bulat besar yang seolah menyembul ditambah mulut mereka juga ada capitnya seperti semut rangrang.
Ada orang yang terkena capitnya, diangkat ke atas dan darah bercucuran. Suasana mencekam, semua orang berteriak. Namun ada juga yang melawan, entah itu Hunter atau bukan. Mungkin dia sudah membangkitkan kekuatannya, walau lemah mereka masih bisa melawan.
Dinan berlari, Dion ditariknya dan digendong di belakang. Baru kali ini ada Portal Crash di daerah ini. Sudah tiga hari berarti, kenapa para Hunter tak membersihkan Portalnya? Dasar mereka cuma mau gaji besar saja mungkin, sehingga distrik kumuh seperti ini tak dipedulikan ketika ada celah dimensi yang muncul.
Mereka bertiga terus berlari, namun berbelok kearah timur. Dinan berharap sedikit mengecoh dan tidak langsung ke selatan. Monster itu pasti banyak karena itu adalah Portal Crash.
Dinan menggendong adiknya dan melihat ada paman Agra yang membantu orang berlari dan menjauhi para monster. Dinan mendekati paman Agra, ”Paman Agra! Ayo lari bersama.”
Duarrrr!
Puluhan monster kepiting itu keluar dari celah gang, tak ada waktu.
”Ayo Dinan! Masuk ke bunker.”
Bunker? Dinan bingung namun paman Agra cepat meminta Dinan masuk ke minimarket yang biasa dia bekerja di sana.
”Tekan tombol di meja kasir! Bawa adikmu masuk kesana.”
Dinan masih bingung dan para makhluk besar kepiting itu menuju mereka sambil mencabik-cabik orang yang berhamburan melarikan diri. Kepanikan terus terjadi.
”Cepat!” Paman Agra berteriak.
”Paman sendiri bagaimana?” Paman Agra merupakan orang yang bisa menggantikan kedua orangtuanya dan selalu membantu Dinan ketika dirinya kesusahan.
”Jangan khawatir Dinan, Pamanmu ini pernah membangkitkan kemampuan meskipun hanya lulus di lantai 1. Aku ini seorang Hunter. Cepatlah lindungi adikmu,” Agra tersenyum dan meminta Dinan cepat membawa adiknya ke tempat persembunyian.
Dinan mengangguk cepat, Agra berjalan pelan siap menghadang para monster. Beberapa orang berlari melewati paman Agra. Sekilas! Dinan melihat paman Agra terlihat keren dan memunculkan sebuah portal dimensi. Dinan pun berlari menggendong adiknya masuk ke minimarket.
Tombol di meja kasir, Dinan memencetnya. Sebuah pintu terbuka dari balik tembok berlapis baja. Ternyata itu ruangan yang sempit, mungkin hanya cukup untuk dua orang. Dinan memasukkan Dion ke dalamnya.Di ruangan kecil itu ada makanan yang dibungkus, cukup untuk beberapa waktu lamanya. Dinan merasa menjadi orang yang menyusahkan. Dia merasa lemah sekarang, dia teringat kedua orangtunya meninggal karena melindunginya dia dan adiknya.Hal ini tak boleh terulang lagi.Paman Agra selama ini selalu menolongnya, meskipun hidupnya sendirian dia sering berkunjung ke rumah Dinan, dan kadang membantu memberi uang untuk menambah biaya sekolah adiknya.Tidak lagi! Dinan tak boleh terus menyusahkan orang lain. Dinan kini harus memutuskan, dia tak mau menjadi beban lagi.Dinan melihat adiknya yang ketakutan, ”Tunggu disini, Kakak akan menjemput paman Agra. Kamu tak boleh keluar sama sekali. Apapun yang terjadi jangan keluar dan makan roti dan minum disini. ”Dion ketakutan, namun Dinan memberikan do
Dinan menyaksikan kekuatan tempur dari paman Agra, Dinan tak menyangka jika paman Agra memiliki kekuatan yang hebat seperti itu. Paman Agra menggunakan shield magic besar berwarna kuning portable, yang menahan serangan bos monster kepiting itu.Namun, Shield itu pecah karena serangan kuat dari Bos Monster. Paman Agra terpental bersamaan dengan Dinan yang ikut terpental, mereka menatap tembok.Paman Agra terluka, Dinan juga terluka karena serangan dari Bos Monster itu.Dinan bangun dan melihat paman Agra kesusahan untuk bangun. Di sisi lain, para tentara bersembunyi di balik mobil di pinggir jalan atau tiang, mereka terus menembaki bos monster kepiting besar itu. Paman Agra lebih terluka karena membuat tameng untuk dirinya dan Dinan.Punggung Dinan terasa sakit, sepertinya lebam. Dinan berusaha bangkit, dia menuju kearah Paman Agra yang terluka dalam cukup parah. Dinan membantu paman Agra bangun.”Kau tidak apa-apa Paman?” Dinan memegang bawah pundak tangan kanan Paman Agra. Membantu P
Ujian menara di mulai, Dinan dan Raymond bersama memulai tes mereka di dalam ujian lantai pertama.Prang! Brakk!Suara senjata beradu. Dinan demikian kuat menghantamkan pedangnya dan bertabrakan dengan kayu milik manusia hijau pendek itu. Pedang kayu milik makhluk hijau itu pecah, senjata Dinan pun menembus bahu makhluk itu. Satu Goblin itu terbunuh.Saking kuatnya, pedang Dinan menancap dalam tubuh makhluk itu dan susah diangkat. Raymond gemetaran dan bahkan tak bisa bergerak. Raymond ketakutan hingga dia terjatuh.Salah satu makhluk hijau memukul Dinan. Dinan terjatuh dan pukulan kuat menghantam kepalanya.Beepppp!Instal ulang fisik dimulai....3... 2... 1...Ready!Mata Dinan terbuka lagi. Silau.Cahaya mulai redup, ada pintu melengkung dan lelaki bercahaya dengan lilitan kain di kepalanya menyapanya kembali.”Selamat datang, Hunter Dinan!” Lelaki bercahaya itu menatap Dinan.Dinan mulai paham, dirinya dihidupkan kembali.”Anda akan siap memulai pembangkitan kembali, silakan lewa
Lantai 51[Anda berada di Middle Earth, tempat terpisah dari dimensi dunia dan menara]Lelaki pemandu duduk di depan maja, Dinan pun diminta ikut duduk. Setelah melalui 50 lantai dan bertarung dengan bos monster dari tiap lantai. Dinan sudah mendapatkan skil-skill kuat.Administrator tertarik dengan Dinan, dia membawanya ke Middle Earth. Administrator itu sudah memperhatikan Dinan sejak sendirian di lantai 11 dan berjuang sendirian melawan monster. Dia melebihi ekspektasi dari Administrator. Kematian yang tak terhitung jumlahnya karena melawan monster kuat. Dinan tak menyerah dan tak peduli dengan rasa sakit.”Namaku, Kasa. Aku menghargai tekad kuatmu, Dinan. Aku akan memberimu dua informasi penting yang akan membuatmu memilih untuk terus bertahan hingga lantai 100 atau berhenti.”Benar! Sejauh ini, Dinan merasakan sudah mengalami rasa sakit akan kematian dan diinstal ulang kembali. Apakah ada rahasia yang disembunyikan oleh menara ujian ini?”Baiklah, Ka .., Kasa. Saya akan mendengar
Gedung-gedung hancur berantakan, seperti kiamat terjadi dan tidak ada manusia sama sekali. Sepi. Dinan memasuki sebuah kota, gedung pencakar langit memenuhi pandangannya. Jalanan sepi dan hanya terlihat mobil yang berhenti di pinggir-pinggir jalan. Sepi dan tidak ada manusia.[Kalahkah King of Hell, Belial. Puncak dari segala kejahatan! Kalahkah Belial, anda akan lulus di lantai 99 dan memasuki lantai 100]King of Hell, Belial! Raja dari neraka, sepertinya Dinan harus mempersiapkan diri dengan baik. Dia memasang armor yang kuat dan bersiap untuk bertarung melawan Belial. Entah musuh seperti apa yang akan keluar dan itu pasti mush yang sangat kuat karena ini adalah lantai 99.Musuh yang akan muncul pastilah lebih kuat dari semua lantai yang sudah diselesaikannya. Setiap monster yang muncul di lantai yang naik ke atas, semuanya adalah musuh yang disesuaikan dengan lantainya. Hadiah lebih tinggi, pencapaian lebih tinggi dan tentu saja level akan meningkat.”Status!” Dinan ingin melihat s
Jumlah Uzain yang terus menyerang Dinan tidak ada habis-habisnya. Dinan terus melakukan serangan kuatnya dan menghampaskan setiap Uzain yang menyerbunya. Dinan tidak ingin mati lagi, dia sudah menemukan cara untuk menguatkan kekuatan armor dan juga kekuatan jubahnya.Dinan membeli di shop dan menggunakan poin yang besar untuk meningkatkan level Defense Armor hingga ke puncaknya. Begitupun dengan jubah panjangnya, dia meningkatkan levelnya karena jubah itu sangat kuat menahan panas sekuat apapun.Pertarungan dimulai kembali. Pasukan Uzain terus menyerbu, Dinan menghadang mereka dengan kekuatan pedang penuhnya. Pedang Fire Dragon bahkan menciptakan bayangan naga yang mampu keluar dari pedangnya dan memakan semua Uzain yang berada di jangkauannya.[Anda membunuh 50 Uzain, 1.500.000/10.000.000]Blaarrr!Ledakan besar terjadi dari tumpukan Uzain yang sudah menggunung tinggi di atas Dinan. Dinan terkena kobaran api yang besarnya seperti ledakan sebuah nuklir besar dan menghancurkan satu pul
Dinan bertahan dari Api yang meledak di seluruh tempat, kekuatan Belial sunguh luar biasa dengan apinya yang berkobar-kobar.[Defense Armor menahan api dari Belial! Kerusakan 20 persen]Defense Armor sudah diupgrade dengan tingkat tertinggi namun masih bisa tembus oleh kekuatan dari Belial. Sungguh luar biasa kekuatan api yang dikeluarkan dari ledakan Belial.Dinan merasakan panas yang luar biasa, Dia masuk dalam jangkauan ledakan yang besar dari Belial. Belial kembali berteriak dan melihat Dinan yang terpental karena ledakan apinya tadi.”Sejak aku diciptakan, aku menunggu momen ini. Aku menunggu seorang manusia yang datang untuk aku habisi. Aku diciptakan untuk menghadang manusia yang akan melewati dimensi ini. Sejak itu aku menunggu hingga saat ini, aku sudah bosan! Kamu datang juga, Manusia!”Dinan kaget, baru kali ini dia menemukan monster yang dapat berbicara dengan manusia. Dan dia mengatakan kalau selama ini diciptakan? Artinya dia khusus diciptakan di menara ini untuk menjadi
Lantai 100 akan segera dimasuki oleh Dinan, dia tidak tahu musuh seperti apa yang akan dihadapinya. Tinggal selangkah lagi untuk untuk menyelesaikan menara. Dinan hanya ingin segera lulus dan menemui Adiknya.Lalu, rahasia untuk mengubah dunia bisa dilakukan jika dia menyelesaikan lantai 100. Ada rahasia apa yang ada di dalamnya. Apakah hal itu mungkin terjadi?[Hadiah dan pencapaian sedang dihitung]Dinan duduk dan menancapkan pedangnya di punggung Belial yang sudah diam tak bergerak. Dinan pun berpikir bahwa di depannya masih ada lantai ke 100. Selangkah lagi untuk menyelesaikan menara dan mendapatkan informasi soal mereset ulang dunia.Mengembalikan kehidupan orangtuanya? Apakah kematian orangtuanya berhubungan dengan menara ujian?Pertanyaan demi pertanyaan masuk ke dalam pikiran Dinan.Dinan pun merasa sudah cukup kuat untuk melindungi keluarganya saat ini. Sebelum masuk ke lantai 100, Dinan ingin istirahat sebentar dan menikmati udara di lantai 99. Dari lantai satu hingga saat i