Share

4. Level

Ujian menara di mulai, Dinan dan Raymond bersama memulai tes mereka di dalam ujian lantai pertama.

Prang! Brakk!

Suara senjata beradu. Dinan demikian kuat menghantamkan pedangnya dan bertabrakan dengan kayu milik manusia hijau pendek itu. Pedang kayu  milik makhluk hijau itu pecah, senjata Dinan pun menembus bahu makhluk itu. Satu Goblin itu terbunuh.

Saking kuatnya, pedang Dinan menancap dalam tubuh makhluk itu dan susah diangkat. Raymond gemetaran dan bahkan tak bisa bergerak. Raymond ketakutan hingga dia terjatuh.

Salah satu makhluk hijau memukul Dinan. Dinan terjatuh dan pukulan kuat menghantam kepalanya.

Beepppp!

Instal ulang fisik dimulai....

3... 2... 1...

Ready!

Mata Dinan terbuka lagi. Silau.

Cahaya mulai redup, ada pintu melengkung dan lelaki bercahaya dengan lilitan kain di kepalanya menyapanya kembali.

”Selamat datang, Hunter Dinan!” Lelaki bercahaya itu menatap Dinan.

Dinan mulai paham, dirinya dihidupkan kembali.

”Anda akan siap memulai pembangkitan kembali, silakan lewati pintu ini,” Lelaki bercahaya itu memberi tanda melalui tangannya kearah belakang, lelaki itu mundur.

Dinan sedikit ragu namun dia kembali melangkah. Pintu yang sama seperti saat pertama kali memasuki menara, apakah semuanya hanya mimpi? Namun kenapa sakit saat ditebas pedang monster itu begitu menyakitkan dan bahkan masih dirasakannya.

Pintu yang sama, jika benar di balik pintu itu ujian akan dimulai dan ada padang hijau rerumputan. Jadi..., fisiknya telah diinstal ulang seperti komputer?

Dinan melangkah, membuka pintu dan benar padang hijau rumput terhampar. Di sekitarnya ada banyak senjata yang boleh dipilih seorang Hunter.

”Kalahkan Boss monster untuk bisa memasuki lantai 2,” suara berwajah cahaya dengan lilitan kain di kepalanya itu terdengar lagi.

Dinan seperti mengalamai dejavu.

”Hunter! Anda bisa melakukan cek dengan mengatakan status! Kematian yang terjadi dalam menara rasa sakitnya dikurangi 50% dari rasa sakit yang sebenarnya,” Lelaki bercahaya itu kembali bersuara.

Dinan sedikit kaget dengan penjelasan barusan, itu baru dan berbeda.

Dinan pun kemudian menatap hamparan hijau di depannya, ”Status!”

Tiba-tiba gambar portable seperti layar yang sedikit tembus pandang, ada huruf dan angka. Di tengah layar itu tertulis, ’Hunter Dinan!’

Di bawahnya, ada tulisan yang mirip ketika seseorang memainkan sebuah game.

Pengalaman +5.

Kekuatan 1

Level 0

Skill 0

Dinan mulai mengerti sekarang, ujian itu seperti permainan dalam game online. Untuk meningkatkan kekuatan adalah dengan terus berlatih.

Dinan kembali memilih pedang dan perisai. Dia maju kembali, Dinan baru sadar ada pembatas di depannya, mungkin itulah batas monster dan dirinya. Di samping kiri, ada seseorang yang tengah bersembunyi di balik batu besar. Raymond.

Dinan mendekati Raymond dan bertanya apa yang terjadi. Raymond pun menjawab, dia melihat pertarungan Dinan dan monster itu, Dinan mati dan dirinya lari hingga melewati garis tersebut. Para monster itu pun kembali seolah tak ada yang terjadi, mereka tak bisa melewati garis permulaan para Hunter setelah memilih senjata.

Dinan mulai memprediksi dan menganalisa. Benar. Ini adalah ujian tutorial untuk berlatih. Jadi, dia harus semakin kuat.

Dinan menatap Raymond, mencoba meyakinkan, ”Coba kau ucapkan status.”

Raymond ragu dan mengatakan status, ada layar yang muncul di hadapan Raymnd. Namun, Dinan tak bisa melihatnya.

Dinan semakin mengerti, status windows setiap orang hanya bisa dilihat masing-masing, ”Berapa poin pengalamanmu Raymond?”

Pemuda itu melihat sejenak layar di depannya, ”Ada 2 dan kekuatan 1.”

Semakin tinggi interaksi dan pengalaman bertarung kekuatan pasti akan bertambah.

Dinan belum mau maju, dia berlatih terlebih dahulu. Dia mengayunkan pedang dan mencoba berlatih menguatkan fisiknya. Saat melihat status kekuatannya kembali, ada peningkatan. Ini adalah sistem kekuatan, Dinan pun bersiap berlatih kembali dan bersiap melawan para monster itu.

Pertarungan dimulai lagi.

Dinan pun berlari menerjang para monster dan Raymond dari kejauhan mundur mempersiapkan senjata laras panjangnya, bersiap menembak dari jarak jauh. Raymond sempat berlatih sebelumnya sebelum melewati garis, saat itu Dinan juga berlatih berpedang dan memakai perisainya. Raymond memilih serangan jarak jauh dengan menjadi Marksman atau penyerang jarak jauh.

Benturan sebentar lagi terjadi lagi, angin dari kedua sisi seolah saling menabrak karena energi dari kedua sisi yang hendak bertempur. Dinan menghadang dengan perisai, latihannya tadi berdampak pada kekuatannya. Pengalaman bertambah dan juga kekuatan. Dua makhluk pendek hijau terpental, Dinan berputar dan menyabetkan pedangnya, dua sekaligus makhluk hijau roboh.

Salah satu makhluk hijau sudah di atas Dinan melompat, Dinan terlambat menghadang, tongkat pemukul makhluk itu mengarah ke pelipis Dinan. Makhluk hijau yang satu ini lebih tinggi dari yang lain. Dia adalah Bos Monster di lantai pertama.

Dorr! Dorr! Dorr!

Suara tembakan mendesau keras, makhluk hijau satu tertembak dua kali di dadanya dan terpental. Tembakan dari arah belakang, latihan menembak Edo tak sia-sia.

Dinan segera mundur cepat ke belakang beberapa langkah, ada jarak, kesempatan dan peluang kembali bertarung. Dinan pun bersiap kembali. Namun, pemberitahuan dari system membuat mereka lega karena lantai satu sudah berakhir.

[Boss monster sudah dikalahkan, lantai 2 akan terbuka untuk anda]

Dinan menjatuhkan lututnya, Akhirnya! Di belakang sana, Raymond juga terlihat bergembira dan tertawa.

”Status anda diperbarui, Level anda naik!”

Keduanya, Dinan dan Raymond pun melanjutkan perjalanan mereka ke atas menara. Mereka memasuki lantai dua, Raymond tetap sebagai penyerang jarak jauh dan membantu Dinan dari arah belakang.

Musuh mereka semakin kuat. Mereka terus naik level dengan cepat. Lantai sepuluh pun mereka lewati dan mengalahkan semua bos mosnter di setiap lantai bersama. Ada pengalaman yang didapatkan dari Raymond yang sangat mengagumi Dinan.

Dinan selalu bangkit dari kematian dan berlatih kembali dan mendapatkan kekuatan baru. Raymond tak berani melakuka hal lebih, setiap Dinan mati dalam pertempuran, dia dibangkitkan lagi dan kembali bertarung dan menjadi lebih kuat. Raymond pun kembali ke garis start untuk menunggu Dinan diinstal ulang dan mereka kembali bertarung.

Rasa sakit akan kematian memang dikurangi di dalam menara sebanyak 50 persen, tapi itu tetaplah rasa sakit yang mengerikan.

Lantai sepuluh dilewati saat menghadai Dragon Fire. Mereka berdua mengalahkannya. Raymond semakin akrab dengan Dinan dan memanggilnya kakak. Lepas dari lantai 10. Raymond menyerah dan menyatakan akan keluar dari menara.

Raymon sudah merasa cukup dan akan mendapatkan titel Hunter dengan rank B ketika sampai di bumi. Hal itu sudah dikonfirmasi oleh Kasa yang merupakan administrator menara ujian.

Mereka pun berpisah dan sebelum berpisah, Dinan meminta Raymond untuk menjaga adik lelakinya, Dion. Dion masih terjebak di dalam bunker di minimarket milik paman Agra. Tentunya itu belum lama.

Status memberikan informasi penting.

[Waktu di dalam menara, Seribu hari sama dengan 1 hari di dunia nyata]

Raymond pun berjanji akan menjaga adik perempuan Dinan hingga Dinan pulang kembali dari ujian menara. Dinan pun mengucapkan terima kasih dan mereka pun berpisah.

”Log out!” Raymond menghilang seperti serpihan cahaya yang pecah. Kali ini, Dinan harus berjuang sendirian. Dia berjanji akan menjadi kuat dan menyelesaikan menara ujian untuk menjadi kuat.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ridwan Kani
senangnya akhirnya mereka berhasil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status