Share

23. Ketuk Palu

[Arini maaf hari ini, aku gak bisa hadir di persidangan. Aqilla meninggal]

Aku terbelalak membaca pesan dari nomor asing, ternyata milik Mas Tiar. Ia pun melampirkan foto wajah pucat Aqilla.

Innalilahi wa innailaihi roji'un. Aku tak menyangka gadis kecil yang periang itu meninggal? Apa dia sakit?

[Aku turut berbelasungkawa atas kepergian Aqilla. Apa Aqilla sakit?]

Tak ada balasan, mungkin dia sibuk mengurus prosesi pemakamannya. Ya sudahlah, semuanya sudah ketentuan Allah. Semoga ada hikmah dibalik ini semua.

Hari ini sidang keduaku, aku datang membawa saksi, Mbak Ulfa dan dokter Ardhy akan bersaksi di hadapan hakim.

Ya sejak panggilan sidang yang pertama minggu lalu, aku berusaha menguatkan diri.

Mudah-mudahan proses perceraianku tak membutuhkan waktu lama dan berbelit-belit, agar secepatnya lepas darinya, tak apa menjadi janda asalkan aku bahagia. Kan Kutawaringin calon bayi ini dan juga ibu sebisaku, semampuku. Semoga Allah meridhoi jalannya.

Sebentar lagi kita akan berpisah, Mas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Arini kmu hrs melawan jangan sampe Elvina meneken kmu dia yg pelakor dia teriak pelakor dn juga jangan takut .dia menghina kmu hwb dgn elegan ..
goodnovel comment avatar
Isabella
aneh si Elvina itu yg jalang siapa maling teriak maling
goodnovel comment avatar
Aizawa Hilkia
keren abis ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status