Share

30. Tentang Unggul Adiningrat

"Benar Nak, rumah ini sepertinya tidak banyak berubah. Masih sama seperti terakhir ibu keluar dulu."

Ibu mertuaku berjalan menghampiri pintu gerbang yang berdiri kokoh dan tertutup rapat. Terlihat dari gerbang yang sedikit berkarat.

Tiba-tiba seorang pria paruh baya, ah tidak, lebih tepatnya sekitar umur 60 tahunan datang. Rambutnya sudah beruban, bahkan kumisnya pun beruban, tapi badannya masih tegap.

"Maaf ibu cari siapa?" tanya pria itu.

Ibu terdiam sembari memandangnya dengan seksama. Mungkin tengah mengingat siapa yang ada di hadapannya kini.

"Maaf Pak, apa bapak ini Pak Atim?" tanya ibu kemudian. Atim? Siapa lagi itu, aku benar-benar tak mengerti.

"Iya. Ibu ini siapa ya?"

Ibu justru tersenyum lega melihatnya. "Pak Atim gak kenal saya?"

Pria tua yang dipanggil Pak Atim itu mengerutkan keningnya, ia memabdang wajah ibu dan aku bergantian. Lalu menggeleng perlahan.

"Pak Atim, aku ini Suci, Pak. Pak Atim gak ingat saya?" ujar ibu lagi.

"Suci ...?"

"Nggih Pak, Suci, putri Pak Ungg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Bener Arini jangan kmu takut sama preman2 itu yg suruhan Fabian kmu lawan Fabian s preman itu
goodnovel comment avatar
Tempe
makin mengeleweng ceritanya dr cerita suami selingkuh
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Kok Fabian jahat ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status