Share

31. Fabian Harish

Braaakk ...!!

Dokumen itu dilempar ke meja Fabian. Pria yang tengah menikmati pijatan di pundak oleh seorang wanita, terlonjak kaget.

"Ayah?" sahutnya datar. "Untuk apa pagi-pagi ayah datang kemari?"

Ayah menatap tajam putranya lalu beralih ke wanita di belakangnya yang tak peka. Dia masih berdiri sambil senyum menyapa bos besarnya.

"Aku ingin bicara berdua denganmu, Fabian!" tukas sang ayah penuh penekanan.

Fabian mengerti maksudnya, ia pun duduk secara normal kembali. "El, pergilah. Jangan masuk selagi aku tak memberi instruksi."

"Baik, Mas bos!"

Elvina keluar dari ruangan, ia sengaja melenggak-lenggokkan langkahnya agar terlihat seksi.

"Apa ini maksudnya, Ayah?" tanya Fabian sembari membaca dokumen yang baru dilempar oleh ayahnya.

"Kau harus bisa membeli tanah itu. Tanah milik Unggul Adiningrat. Orangnya sudah mati, tapi ahli warisnya tak diketahui dimana rimbanya. Sudah dua kali orang suruhan ayah selalu gagal. Yang menjaga rumah itu, tak pernah setuju dengan bayaran yang ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status