Share

Bab 58

Segera kutundukkan pandangan, untuk menjaga hati dari dosa.

"Silakan duduk Tuan Reinhard!"

"Panggil saja Aku Rein!" sahutnya tegas dengan suara bariton yang sangat dominan.

"Saya pernisi ke ruang sebelah dulu, Bu!" pamit Dewi.

Aku mengangguk sekalian memberi kode pada sekretaris itu agar tetap membiarkan pintu ruangan ini terbuka lebar.

"Maaf Tuan Rein ... sa ..."

"Panggil Rein saja, Shinta. Please ...!" pangkas laki-laki gondrong yang saat ini sedang duduk tepat di hadapanku.

Tampilannya memang berbeda dari para CEO lainnya. Rambut gondrongnya yang diikat satu dibelakang membuat para wanita semakin tampak menggila.

"Baiklah. Maaf, suami saya tidak bisa hadir dalam meeting kali ini. Jika ada yang mau disampaikan, bisa dengan saya atau asisten saya."

"Bolehkah aku menyampaikannya di saat makan siang nanti?"

"Makan siang?" tanyaku bingung.

Aku tak berani membalas lama tatapannya yang dalam. Apa selalu seperti itu laki-laki ini jika menatap wanita? Pantas saja para wanita his
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Dwi Siwi Retnoningsih
sangat cepet terkuncinya
goodnovel comment avatar
Nina Ningsih
1 bab harganya 14 koin
goodnovel comment avatar
Nursiah Ridz Radz Rafie
tulah ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status