Share

Makhluk gaib suruhan Kendis

Judul: Lenyapnya Suami Durjana.

Part: 6.

***

Malam ini giliran Lena yang merasa gelisah. Sepoi angin yang bertiup terasa mencekam baginya.

Sang suami sedang mendapat tugas di luar kota. Saat ini Lena hanya tinggal berdua saja di rumah. 

Tio yang masih duduk di kelas 3 SD itu sudah terlelap seusai makan malam. 

Dan tiba-tiba ketukan pintu terdengar. Lena berjalan dengan ragu-ragu.

"Siapa yang datang jam segini?" tanya Lena seorang diri.

Perlahan gagang pintu Lena putar dan terlihatlah wajah yang tak asing dipandang mata.

Lena menganga dan melotot tak percaya. 

"Mbak Kendis," lirih Lena.

Wanita berwajah Kendis itu tersenyum sinis. 

"Hay, Len! Apa kabar?" 

Suara itu sangat lembut, tapi terdengar menggerikan bagi Lena.

"Bagaimana bisa Mbak di sini? Pasti Mbak melarikan diri kan?"

"Luar biasa. Tebakanmu sama persis seperti Ibu mertua."

"Jadi Mbak juga sudah mendatangi Ibu?"

Wanita misterius itu tergelak menanggapi pertanyaan Lena. 

Kemudian sebuah belati kecil nan tajam kembali wanita itu tunjukkan. 

Tubuh Lena gemetar seketika. "Apa maumu, Mbak? Jangan macam-macam!"

"Dulu kau sering mencaci maki aku, bukan? Kau juga pernah menjambak rambutku. Sekarang aku akan membalas yang lebih sadis dari itu. Bersiaplah menyusul Abangmu ke neraka!"

"Jangan! Aku mohon jangan, Mbak!" 

Wanita yang mirip Kendis itu semakin menyeringai. Senjata di tangannya pun mulai ia mainkan. Ketika belati itu mengarah di hadapan Lena, ia pun pingsan. 

"Dasar payah! Ibu dan Anak sama saja. Baru digeretak sudah pada pingsan."

.

Pagi harinya, Lasmi mendatangi rumah Lena.  

Kali ini Lena langsung memeluk sang Ibu.

"Bu, nanti malam aku tidur di rumah Ibu saja. Aku takut, Bu. Bang Farhan sedang dinas ke luar kota," ujar Lena dengan linangan air mata.

"Lho, ada apa? Kenapa kamu ketakutan begini, Len?" tanya Lasmi menyelidik.

"Mbak Kendis, Bu ... semalam dia datang ke sini dan mau membunuhku."

"Apa? Jadi kemarin Ibu tidak berhalusinasi? Ibu juga di datangi wanita itu, Len. Tapi, yang membuat Ibu bingung kenapa ada dua Kendis?"

"Maksud Ibu gimana? Dua Kendis?"

"Iya, Len. Kendis masih ada di dalam penjara. Yang berkeliaran itu sepertinya sosok gaib yang dikirim Kendis. Ibu yakin, dia pasti sudah menuntut ilmu hitam," papar Lasmi.

Kening Lena bertaut. Ia tak bisa mempercayai dugaan sang Ibu.

"Masa iya sih, Bu? Zaman modern gini apa ada yang begituan?"

"Adalah. Kalau kamu nggak percaya, ayo kita ke penjara! Lihat sendiri Kendis di sana."

"Ayo, Bu. Aku mau mastiin langsung."

Lena dan Lasmi berangkat ke penjara. Sedangkan Tio ia titipkan pada mertuanya. Lena tak mau Tio mendengar percakapannya dengan Lasmi.

Seburuk-buruknya orang tua, tentu ingin yang terbaik untuk anaknya. Itu yang selalu Lena terapkan. 

.

Sampai di penjara, Lasmi dan Lena duduk menunggu Kendis keluar.

Tak lama wanita bertubuh kurus itu berjalan dengan santai menghampiri ruang kunjungan yang sudah ditunggu oleh mertua dan iparnya.

Wajah Lena langsung pucat. Ia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang telah dialaminya semalam.

"Bagaimana mungkin, Bu? Aku rasanya masih tak dapat mempercayai ini," bisik Lena pelan.

"Sudah Ibu bilang, Kendis pasti memiliki ilmu hitam," balas Lasmi.

Kendis menatap keduanya dengan datar. 

"Ada apa?" tanya Kendis.

"Ti--tidak ada apa-apa, Mbak. Ka--kami cuma ..."

Kalimat Lena terbata-bata. Ia sangat gugup serta ketakutan.

"Jika tak ada hal penting yang ingin disampaikan sebaiknya kalian pulang! Aku tak suka berbasa-basi terlalu lama," ujar Kendis.

Kedua tangan Lasmi mengepal, tapi ia tak berani melawan. Detik berikutnya mereka pulang.

.

Kini keduanya telah sampai di rumah Lasmi. Teka-teki tentang wanita yang wajahnya sama dengan Kendis sungguh membuat keluarga Lasmi tertekan.

"Sekarang kamu percaya kan sama, Ibu?"

"Iya, Bu. Aku takut banget. Bagaimana kalau nanti malam sosok makhluk gaib kiriman Kendis itu datang lagi?"

Kaki Lena gemetar membayangkan Kendis datang membawa belati tajam yang semalam sempat membuatnya pingsan.

"Kita harus cari dukun, Len! Kita pasang jimat  buat menangkal setan," ujar Lasmi.

"Astagfirullah ... ngucap, Bu!" sambung Rama yang ternyata muncul dari belakang.

"Heh Rama! Coba kamu tanya Kakakmu! Dia juga didatangi sosok yang mirip Kendis."

"Iya, benar Ram! Mbak Kendis sudah bersekutu dengan iblis."

"Kalian memang keterlaluan!" hardik Rama.

"Ya sudah kalau kamu nggak percaya! Semoga saja nanti malam giliran kamu yang didatangi makhluk suruhannya itu," ujar Lena kesal.

Rama hanya menggeleng dan tak berniat menanggapi lebih jauh. Baginya Ibu dan Kakaknya memang sedikit aneh.

Bersambung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status