Share

Bab 116

Malam semakin larut, tamu undangan yang hadir pun sudah pulang. Hanya tersisa Raka dan Bagas di sana.

"Kau ke sini membawa mobil sendiri atau diantar jemput?" tanya Raka pada Ara.

"Aku membawa mobil sendiri. Kenapa?"

"Kalau begitu, aku ikut di mobilmu, boleh?"

"Tidak!" Ara menolak dengan cepat. Sebab ia melihat wajah Arsya sudah berubah menjadi tegang.

"Pelit sekali," cibir Raka.

Ara tak merespon apa-apa lagi. Ia hanya berharap Raka dan Bagas segera pergi dari rumah utama.

"Ya sudah, sekarang ayo pulang!" ajak Bagas pula.

"Kau duluan saja," sahut Ara.

"Aku tak akan tenang pulang duluan, sementara ada seorang wanita yang menyetir sendirian tengah malam begini."

Raka melotot mendengar bentuk perhatian Bagas yang tecurah untuk Ara, wanita impiannya.

"Ara, ayo pulang. Aku akan mengikutimu di belakang," sambung Raka yang tak mau kalah.

"Tapi, bukankah kau pulang bersama Ayahmu? Lihatlah, Ayahmu sudah menunggu di dalam mobil. Sebaiknya kau segera ke sana! Urusan Ara, kau tak perlu khawatir!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status