Share

Bab 5

“Operasi berjalan lancar. Kita hanya perlu menunggu Nyonya Farah sadar untuk pemeriksaan lebih lanjut.”

Tak lama setelah pengumuman dari tim medis, Nia kembali didatangi dan ditagih Bunga untuk menepati janji untuk mengikuti syarat perempuan tua itu. 

Namun, Nia tidak menyangka bahwa dirinya harus menjadi Istri untuk anaknya yang Duda beranak satu. Bahkan, semua keperluan pernikahan telah disiapkan oleh Bunga di rumah sakit!

Bagaimana perempuan itu dapat melakukannya?

Saat sedangmenunggu pengantinnya, Nia tiba-tiba terkejut setelah melihat siapa yang menikahinya.

“Pak Dion?” ucap Nia tanpa sadar.

Pria berwajah tampan di hadapannya adalah Dion Abraham Winata, paman dari Reza. Tunggu! Bagaimana mungkin ini terjadi?

“Bapak, yakin menikahi saya?” Mengingat betapa hinanya Nia dan keluarga di mata keluarga Reza, bukankah seharusnya Pak Dion juga sama?

“Menurutmu?” jawab pria itu datar, tidak peduli dengan kegundahan hati Nia.

*****

Pernikahan mendadak itu segera dilaksanakan di rumah sakit meski Farah masih terbaring lemah. Nia begitu syok dengan semua ini.

Dion yang begitu dingin, ternyata menuruti perkataan Bunga. Berbanding terbalik dengan anak Dion yang awalnya tidak menerima pernikahan ini.

“Dila cuma mau Mami Dila saja!”

Melihat itu, Bunga menggelengkan kepalanya dan menekan Nia untuk mendekati cucunya. Dia juga menyuruh Nia untuk bersiap ke kediaman Winata.

“Bersiaplah kalian bertiga harus satu mobil!”

Mata Nia membulat, terkejut.

"Satu mobil, Bu?" tanya Nia kembali dengan suara bergetar.

Tidak ada keberanian untuk itu. Terlebih, wajah lelaki itu sangatlah datar.

Sesaat Nia kembali mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

Nia memasuki lobby kantor dengan terburu-buru, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Sekalipun mengenal baik Reza yang menjadi Manager, tapi Nia tidak pernah memanfaatkan kedekatan mereka. Terburu-buru, Nia sampai menabrak dada seseorang.

Brak!!!

"Aduh....." Nia terjatuh dan meringis. Nia mendongkak menatap pria tersebut lalu, bangun dengan sendirinya. Meneguk saliva dengan pahit setelah mengetahui siapa orang yang barusan ditabraknya.

Nia tidak tahu apakah dirinya masih bisa bertahan menjadi OG setelah ini karena yang ditabraknya adalah Dion Abraham Winata!

Meski Nia tidak tahu pasti tentang pria tersebut karena dia hanyalah karyawan rendah, tetapi dari gosip yang beredar, tidak ada satu pun karyawan yang berani menatap pria dingin tersebut!

Presiden direktur itu bagaikan lemari es.

"Saya minta maaf, Pak," ujar Nia dengan perasaan takut, mengingat Dion adalah orang yang memiliki kekuasaan besar.

Sudah pasti Nia hanya abu baginya. Apalagi, wajah Dion yang dingin membuatnya merasa tidak baik-baik saja.

"Nia, kamu baik-baik saja?" tanya Bunga yang membuat lamunan Nia buyar seketika.

Nia pun mengangguk, seakan dirinya baik-baik saja.

Namun, otaknya masih terus berpikir. Apa jadinya setelah ini? Nia kini sudah menikah dengan anggota keluarga Reza. Kemudian, Nia mencoba beralih menatap Bunga yang berdiri di samping Dion.

Nia tidak pernah tahu ternyata Bunga adalah ibu dari Dion. Mungkinkah, wanita menutupi siapa dirinya sebenarnya sejak awal?

Jadi, Nia benar-benar tidak tahu sama sekali. Lihatlah! Bahkan, Bunga begitu sederhana dengan pakaian biasa saat ini.

Jangan lupakan juga jika Bunga suka berbelanja di pasar--tempat pertemuan pertama Nia dengannya dulu.

Mungkin, jarang sekali, bahkan tidak ada orang "berada" mau melakukan tersebut.

'Kacau.' Nia pun membatin, merasa hari-harinya kini penuh dengan kejutan yang begitu luar biasa.

Dion adalah adik dari Ayah kandung Reza, yang berarti Nia akan menjadi tante dari Reza?

Tunggu, janinnya? Nia baru sadar dirinya yang tengah hamil dan malah menikah dengan seorang pria yang jelas bukan Ayah janinnya tersebut.

Oh tidak! Apa yang akan terjadi ke depannya setelah ini semua?

Kenapa Nia lupa? Seharusnya, dia mengatakan dari awal pada Bunga tentang keadaannya.

Perasaan Nia benar-benar campur aduk. Menjelaskan pun, sudah tidak mungkin. Tetapi, Nia juga takut dianggap sebagai seorang penipu.

"Kamu harus bisa mengambil hati cucu saya, membuatnya merasa memiliki Ibu. Paham?" Wajah Bunga begitu serius, sehingga Nia pun cepat-cepat mengangguk.

Nia kemudian mencoba mendekati Dila walaupun bibir anak itu terlihat mengerucut. Gadis kecil itu terang-terangan menunjukkan bahwa kehadiran Nia benar-benar tidak diharapkannya sama sekali.

"Dila," Nia pun sedikit ragu, sebab Dila langsung memunggunginya.

"Nggak, mau!" seru Dila.

"Dila!" Kini Bunga yang berbicara. Wanita itu mengerti keinginan cucunya, tapi apa daya?

Tampaknya, semua yang diinginkan oleh Dila mungkin bisa tercapai dengan menghadirkan seorang ibu pengganti.

"Nggak mau! Maminya Dila bukan dia!" seru Dila menolak dengan nyaring.

Nia melihat Dion yang tidak bergeming. Pria itu tidak melirik Nia sama sekali. Mungkin juga, dia tidak mengetahui wajah wanita yang sudah dinikahinya seperti apa. Nia tidak tahu.

Baru beberapa saat Nia melihat Dion, ternyata Dila sudah berlari secepat mungkin walaupun sebenarnya tenaganya tidak seberapa.

"Dion, kejar Dila!" Bunga panik melihat cucunya yang berlari begitu kencang, kemudian melihat Nia, "susul Dion, pulanglah bersama ke rumah!"

Nia mengangguk lemah. Dengan langkah kaki yang tidak pasti, Nia pun terus melangkah menyusul Dion yang mengejar Dila.

Ketika Dion berhasil membujuk putrinya untuk masuk ke dalam mobil, Nia tertegun. Perempuan itu berada di dekat mobil sambil meremas bajunya.

"Apa yang kau lakukan? Cepat naik!" titah Dion dengan wajah penuh amarah setelah membuka kaca mobilnya. Dila telah duduk di depan--bersampingan dengan Dion.

"Iya, Tuan!" Dengan cepat, Nia pun memasuki mobil. Duduk di jok belakang dalam diam, memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. 

Komen (16)
goodnovel comment avatar
Li Hua Nineten
sangat membuatku penasaran dengan cerita ini sehingga ingin membacanya sampai habis
goodnovel comment avatar
Duma Candrakasi Harahap
sabar banyakin sabar y ni,,,yakinlah akan indah pada waktunya
goodnovel comment avatar
Farida
lanjut lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status