Adam Ronan

Ashley Evaline Miller was gorgeous, decent, smart and goal-oriented. She was like a warmth in the garden of darkness, but being stuck with her psychotic boyfriend, whom she'd do anything for, a wolf in a sheep's clothing, has constantly drained every ounce of warmth in her, leaving just a shell of who she used to be. Jaxon Arden Gray, the ruthless mafia boss, who has lived a life without colours, and could only bring himself to care about two things. Money and Power. Throwing himself into work as a way to escape his reality and shy away from his demons. Two broken humans who have worn a mask all their lives, colliding, and resulting in a dangerous attraction that sparked the attention of the psychotic ex-boyfriend, Adam, who would stop at nothing to get her back. The duo against the world, who sought to tear them apart, tossing them in a web of lies, blood-shed, vengeance, obsession and the greatest of all. DEATH.

Seraphina Nightbane was never meant to survive. Every fated mate she’s ever had is dead. Gone without a trace. Nobody. No scent. No answers. Now, no wolf dares to claim her. No pack will take her in. Because the message is clear—whoever mates her is as good as dead. But the Council doesn’t believe in curses. They believe in power. And an unmated she-wolf with no allegiance? That’s a threat they refuse to ignore. So they give her a choice. Take a mate. Or be exiled. But this time, she refuses to let fate decide for her. This time, she signs a contract. One deal. Four Alphas. A bond that never should have existed. Kieran Stormclaw—The ruthless Alpha King who doesn’t believe in love. Caspian & Cian Moonshadow—Twin Alphas, one cold and cunning, the other wild and unpredictable. Ronan Darkmoor—The cursed prince who looks at her like he already knows how this ends. She expects a political arrangement. A necessary evil. Nothing more. Then the first body appears. A wolf, slaughtered and left at her doorstep. A message written in its blood. "Your mate will die, just like the others." The curse isn’t done with her. The prophecy she’s spent her life running from is waking up. And the deeper she’s pulled into their world, the more she realizes— One will betray her. One will die for her. And one will try to kill her. She was never meant to have a mate. So why does fate refuse to let her go?

Hawa, la rebelle, est l'histoire d'une fille née dans une famille polygame ; et comme dans la plupart des familles polygames, d'autres sont marginalisées pendant que d'autres sont privilégiées. Hawa, dans son enfance, a toujours vu sa mère se faire battre, servir de servante à sa coé-pouse et ses enfants. En ayant marre de voir sa mère dans cette situation, elle décide de dire Stop et promet de défendre sa mère contre vents et marées, quitte à se mettre son géniteur à dos. Elle passe par plusieurs épreuves, mais, au final, le bonheur frappe à sa porte avec l'arrivée du riche milliardaire Adam au pire moment de sa vie.

“Para pria tidak mungkin mengenal cinta, mereka hanya hanya tahu nafsu semata! Bahkan kata cinta, tidak ada maknanya sama sekali bagi kaum adam tersebut!” Sariska Lianor sangat yakin dengan hal itu. Wanita cantik yang harus menderita keretakan rumah tangga akibat sang ayah yang selingkuh hingga meninggalkan dirinya bersama ibunya yang jatuh sakit. Demi mengobati sang ibu serta membiayai sekolah sang adik, Sariska Lianor rela mengorbankan kesucian raganya kepada para pria hidung belang. Karena Sariska Lianor meyakini bahwasanya semua pria itu bejat, maka tidak ada artinya menjaga kesuciannya. Penasaran? Lanjut baca aja ceritanya! Novel ini berisikan narasi dewasa, fantasi, romansa, komedi, dan politik. Cerita panas untuk dewasa 21+ Harap bijak dalam membaca! Jangan lupa kasih rating bintang lima! YouTube : @HamfaMerman Instagram : @hamfamerman

"Ini yang kau nak kan! Puas hati kau sekarang?" - KHAIRUL ADAM Tanpa sedar, ayat itu menusuk ke benak hati yang paling dalam buat Imna Safira. Bukan itu yang dia mahukan dan bukan itu juga yang dia pinta. "Aku undurkan diri dari hubungan ni, bukan untuk kau tindas aku bertubi-tubi!" - IMNA SAFIRA. Namun semuanya sudah terlambat. Melihat orang-orang yang disayangi sedang bergembira. Dia hanya mampu mempamerkan senyuman bahagia. Walhal dalam hati sudah diamah perasaan luka. "Kalau kau nak dia, ambillah. Dengan kau aku percaya." - AISHA HANA Tetapi, prinsip hidup Imna Safira tidak akan sesekali merampas hak seseorang. Apatah lagi, kebahagian orang itu! Mampukah Imna Safira membuat pilihan yang tepat? Memilih untuk kebahagian dirinya sendiri atau pun berkorban demi orang yang dikasihi?

To make up for past regrets with his first love, my husband, Pierce Ronan, lied that he could see everyone’s lifespan. He told me I had sixty years left, but his first love, Jessica Stone, had only seven days to live. So, for those seven days, he said he had to fulfill the promises of their youth. He brought her home, cared for her, and when they went back to their old college campus to relive their love, I didn’t protest. When he confessed his love to her and planned the wedding of the century, asking me to be the bridesmaid, I didn’t raise my voice. It wasn’t until he wanted to break the final taboo — in our marital bedroom — that he looked at me with guilt in his eyes and begged me to move out. The housemaids watched, snickering behind their hands, but I only smiled and nodded in agreement. I packed my bags, carried our child, and moved into the guest room next door. Seeing how obedient I remained, Pierce was touched. “I promise, this will be the last time I wrong you. Once Jessica passes, I’ll make it up to you.” What he didn’t know was that I had already seen through his lies. What he also didn’t know was that the one truly dying of cancer, the one with only seven days left to live, was me. Three days remained. Then, I would be gone.

[Beside story about the crash Adam Air's plane] "Apakah aku tengah bermimpi buruk?" Andin tak pernah menyangka bila harus merelakan kepergian kekasihnya untuk selama-lamanya. Tak ada yang dapat menebak kematian seseorang, termasuk tragedi kecelakaan pesawat 10 tahun lalu. "Tuhan, ku mohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Ku mohon!" Ia menderita. Kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Sungguh, ia tak pernah membayangkan hal itu terjadi. Jika saja dengan menjerit sekeras mungkin dapat mengembalikan kekasihnya, ia pasti akan melakukannya. "Aku akan tetap mencintaimu, meski kau tak lagi bersamaku?" Apakah Andin termasuk orang yang bodoh? Tetap mencintai seseorang yang pada kenyataannya takkan pernah ada kata 'kembali'. Kisah ini bermula di tahun 2005. Yuk, baca ceritanya. Cerita ini mengandung emosi, baper, bawang, dan moral kehidupan.

After an arranged marriage to seal a business deal at 18, Evelyn lives an almost perfect life with Daniel Beckett, whom she grew to love. Two years after their marriage, on her 20th birthday, Daniel got shot by drunk police officers. Meanwhile, the incident shattered Evelyn. Making her cold-hearted as she was already three months pregnant with Daniel. She vowed not to love again. Twenty-one years later, Hazel Beckett, Evelyn's daughter got into a prestigious university to study business management. Evelyn, now a successful CEO, throws a home party for her daughter when she meets 26-years-old Adam Hudson. A rich, cocky player. Boyfriend to Hazel's closest friend who is crazily obsessed with him. Things turn into a web of complication as the school's bad boy falls in love with the arrogant boss lady. What happens when unpredictable destiny takes its wheels? This novel shows the importance of working out our differences. The push and pull of the characters are interesting to read and creates a likable chemistry.

Dina menghadiri acara temu jodoh yang telah diatur orang tuanya. Bukannya berkonsentrasi dengan pasangannya, perhatiannya teralih dengan duda beranak tiga yang duduk di belakangnya. Ia pun semakin muak mendengarkan permintaan calon suami yang terlalu mengada-ada. "Kita tidak cocok. Pergilah!" kata Dina mengusir Adam dari mejanya. Dina berniat pergi dari restoran tapi merasa tidak tahan mendengar hinaan yang keluar dari mulut wanita dari meja sebelah. "Kau gila berharap aku akan menjadi ibu dari ketiga anakmu!" Wahyu menahan tawanya dalam hati. "Kau tidak mau yah sudah, pergilah dari sini dan jangan menghinanya!" seru Dina dengan wajah jengkel. Maria yang menyaksikan semua itu dari kejauhan, bergegas mendekati Dina dan Wahyu. "Mama setuju dengan wanita ini, Wahyu. Kapan kalian akan menikah!?" Saksikan kelanjutannya hanya di Goodnovel Selamat membaca

Adam Lloris, pemuda berusia 22 tahun yang hidup sebatang kara. Dia anak dari konglomerat, orang tuanya tewas saat dia berusia 5 tahun tanpa meninggalkan apa-apa. Harta dan warisannya dirampas oleh orang lain, dan dia dibesarkan di panti asuhan. Dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya karena pengasuh yang menemukannya juga tewas setahun setelahnya. Saat remaja, dia akhirnya tahu siapa dan penyebab kematian orang tuanya serta harta warisan atas namanya. Namun, dia dikhianati oleh gadis yang dicintainya dan masuk perangkap sebuah organisasi yang ternyata adalah pembunuh keluarganya. Dia ditembak dan jatuh ke dalam jurang. Dia diselamatkan oleh seorang kakek yang mendiami jurang tersebut dan diberi kekuatan. Setelah 3 tahun dia kembali untuk membalas dendam terhadap orang yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya yang ternyata adalah pamannya sendiri.