Dunia bahagia Arka mendadak berubah sejak Lisa pergi dari rumah. Ada banyak kekacauan yang terjadi dan Arka tak bisa menanggungnya sendiri. Dia pun mengambil ponsel dan menghubungi salah seorang dokter seprofesinya. Dr. Hanif tertera pada kontak. Beliau adalah rekan satu departemen kardiotoraks di Raztan Hospital.
"Malam, Dokter Arka?" sambut dr. Hanif begitu panggilan tersambung.
"Dok, besok saya akan ajukan cuti untuk beberapa minggu ini. Jadi tolong handle pasien dengan baik. Maaf kalau saya nggak profesional."
"It's oke. Menangani pasien dalam keadaan seperti ini juga tidak baik. Maaf, saya sudah mendengar sedikit dari dr. Rizwar."
Arka tersenyum miris. Betapa dia malu karena kisruh rumah tangganya yang tak bisa dia tangani berdampak buruk pada pekerjaannya.
"Jadi, kapan Dokter Arka akan mulai pemeriksaan lanjutan terkait sakit kepala Anda? Kami sangat cemas. Dan juga, kata dr. Rizwar, ada sesuatu yang aneh dengan ...."
"Saya tau. Belakangan ini saya tidak bisa mengontrol emosi sa