Siapa lagi wanita itu? Belum genap 24 jam menjadi istri Gus Azam, aku sudah dipusingkan dengan wanita-wanita yang berada di sekelilingnya. Setelah tadi siang sepupunya, sekarang siapa Ustazah Sulis ini?
“Siapa dia, Mas?”
“Teman Mas di kajian. Nanti malam Ustaz Karim tidak bisa hadir karena istrinya melahirkan. Ustazah Sulis memintaku menggantikan Ustaz Karim,” jawab suamiku.
Teman? Tidak ada pertemanan antara laki-laki dan perempuan dewasa. Pasti ada sesuatu di antara mereka.
“Hanya teman?” tanyaku selidik.
“Hanya teman,” jawab Gus Azam kemudian merangkul dan membawaku masuk ke kamar.
“Kami ke kamar dulu, Umi.”
Setelah masuk, Gus Azam mengunci pintunya. Mau apa dia? Kenapa sampai mengunci pintu?
Dia berbalik kemudian tersenyum ke arahku. Senyum itu akhirnya terlihat lagi olehku. Semyum yang jarang dia tampakkan kepada orang lain selain aku dan keluarganya. Senyum yang mampu membuat diri ini senam jantung.
Setelah sampai di depanku, Gus Azam melepas sarung yang dia kenakan hingga