Natasya mengetik cepat di depan laptopnya. Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan ia masih mempersiapkan materi presentasi untuk klien penting yang akan ia temui siang ini.
Namun, fokusnya terusik oleh suara langkah kaki berulang di ruangan yang ada di hadapannya. Itu ruangan Laura. Langkah itu cepat, tidak tenang, dan tentu saja sangat familiar.Natasya melirik ke arah kaca bening yang memisahkan ruang kerjanya dengan ruangan Laura.“Aishh. Dia mengganggu fokusku,” ucap Natasya.Laura tampak mondar-mandir dengan wajahnya yang gelisah. Tangannya memegang ponsel, tapi tidak menelepon siapa pun. Sesekali ia berhenti, menatap layar, lalu kembali berjalan cepat tanpa arah. Bibirnya bergerak, seperti sedang berbicara pada dirinya sendiri.Mata Natasya menyipit, seolah ingin mencari tahu, apa yang salah dengan saudaranya itu. “Ada apa dengannya?” gumamnya pelan.Biasanya Laura bukan tipe yang mudah gelisah. Dia terlalu menjaga wiba