Sementara yang lain mengulum senyum, Philip mendesah malu. "Barbara sempat terbangun tadi. Dia ketakutan dan memintaku untuk terus memegang tangannya."
Bibir Emily kembali maju. Lengkung alisnya turun. "Kasihan Bibi. Dia pasti tidak mau ditinggal sendiri."
Tiba-tiba, Emily menyandarkan pipi gembulnya ke badan Philip. Tangannya menepuk-nepuk perut sang asisten.
"Terima kasih sudah menemani Bibi, Philip."
Louis tidak mau ketinggalan. "Ya, terima kasih sudah memperhatikan Bibi. Aku yakin, Bibi pasti sangat senang memiliki teman sepertimu."
Philip tersenyum kecut. Penolakan halus dari Barbara masih tergambar jelas dalam benaknya.
"Sama sekali bukan masalah, Tuan dan Nona Kecil." Ia menepuk-nepuk punggung mereka dengan sebelah tangan. Si Kembar tidak boleh mengetahui keresahannya.
Tiba-tiba, Philip merasakan pergerakan tangan Barbara. Saat menoleh, Barbara mulai membuka mata. "Bibi kalian sudah bangun."
"Benarkah?"
Sementara Louis dan Emily berjinjit, Frank dan Kara menghampiri dar