“Aku akan memikirkannya,”jawab Maya masih ragu
“Seandainya ada Pak Fardian, mungkin dia bisa membantu kita,”timpal Salma
Maya hanya terdiam, ingatanya kembali pada sosok lelaki yang menemani dan mencintainya selama enam tahun ini, setelah ingatannya kembali, baru ia merasakan cinta yang sesungguhnya pada Fardian.
Desahan pelan dan penyesalan terdengar di bibir Maya, hingga ia menoleh ke arah pintu yang dibuka, dan di balik pintu terlihat Tata.
“Apa yang sedang kalian bicarakan, tampaknya serius?”tanya Tata dan berjalan ke arah Maya dan Salma yang fokus di depan laptop.
“Tidak ada apa-apa, kami hanya membicarakan masalah lukisanku yang terjual, jawab Maya lalu beringsut menjauhi laptop
“Maya, bagaimana jika kita makan siang, di dekat sini,”ajak Tata
“Oke.”Maya menerima ajakan Tata
Tata dan Maya pun menuju kafe dekat MY kosmetik, lalu keduanya memilih tempat duduk di luar ruangan.
“Bagaimana keadaan Raja, setelah kepergian Fardian?”tanya Tata, sembari memelih menu .
“Aku rasa ia masih s